Ketum PAN: Deklarasi Capres Terlalu Dini Bikin Gaduh

Ade Rosman
21 Oktober 2022, 16:14
Ketum PAN
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/YU
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (ketiga kanan), Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (ketiga kiri), dan Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa (kedua kanan) bersama para kader partai berfoto bersama saat mengikuti pawai untuk meramaikan suasana pendaftaran partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu menuju KPU di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Rabu (10/8/2022). Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP mendaftar bersama sebagai calon peserta Pemilu 2024 ke KPU.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyatakan bermunculannya nama-nama calon presiden jauh sebelum tahapan pemilu akan menimbulkan kegaduhan. Sesuai tahapan pemilu yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum masa pencalonan capres dan cawapres baru dimulai pada Oktober 2023 mendatang. 

"Pengalaman terakhir,  kalau presiden sudah dua kali, itu biasanya partai politik ingin cepat-cepat [mendeklarasikan capres], dan biasanya akan menimbulkan gaduh," kata Zulkifli di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (20/10) malam.

Menurut Zulkifli, munculnya deklarasi capres saat ini masih terlalu dini lantaran masa jabatan Presiden Joko Widodo masih menyisakan waktu dua tahun. Atas alasan itu, pendeklarasian capres dini justru bisa memicu gesekan di antara golongan.

Lebih jauh, ia mengatakan saat ini PAN bersama anggota Koalisi Indonesia Bersatu yaitu Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan masih fokus pada agenda internal. Sedangkan penentuan capres dan cawapres yang didukung akan menjadi tahapan terakhir. Sebelum memilih sosok capres dan cawapres, KIB terlebih dahulu akan merumuskan konsep di antara tiga parpol yang tergabung.

"KIB itu bahas soal presiden itu chapter terakhir. Kami harapkan kalau terakhir kan nanti, nanti, kan masih ada incumbent-nya. Kami rumuskan dulu konsep pikir KIB seperti apa,” ujar Zulkifli lagi. 

Saat ini tiga partai telah mendeklarasikan sosok calon presiden yang akan diusung pada pilpres 2024 mendatang. Pada Agustus 2022, Partai Gerindra mengumumkan pencalonan Prabowo Subianto. Pada Senin (3/10) giliran Partai Nasional Demokrat mengumumkan pencalonan Anies Baswedan. Sore harinya Partai Solidaritas Indonesia mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres. 

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengisyaratkan keanggotaan KIB bisa saja bertambah menjelang pemilihan presiden 2024 mendatang. Menurut Airlangga, perluasaan keanggotaan koalisi itu diperlukan untuk memastikan kemenangan pada pemilu dan pilpres mendatang.

Menteri Koordinator Ekonomi itu mengatakan, selain dengan partai koalisi, ia terus membangun komunikasi dengan partai lain di luar koalisi. Hal ini dilakukan dalam rangka memperbesar koalisi. Pembicaraan mengenai arah koalisi ke depannya  akan diperbincangkan secara intens dengan pimpinan dari ketiga partai.  

"Koalisi ini diperlukan untuk memenangkan pemilu presiden. tidak ada satu partai yang bisa mengusung sendirian untuk Pilpres,” ujar Airlangga

Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...