Mengenal Jenis, Ciri, hingga Contoh Kalimat Imperatif

Image title
3 Desember 2021, 09:16
Kalimat Imperatif
ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Papan peringatan terpasang di kanal penyimpan air (long storage) Kalimati di kecamatan Tarik, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (16/1/2020). Long storage atau kanal penyimpan air yang dijadikan air baku PDAM Mojokerto dan PDAM Delta Tirta Sidoarjo yang dapat menampung air baku sekitar 1,6 juta meter kubik dengan panjang sekitar lima kilometer dan lebar 100 meter dan dibagi menjadi tiga kolam penampungan tersebut untuk melayani kebutuhan air bersih warga Sidoarjo dan Mojokerto.

Tak usah malu-malu, anggap saja sudah pernah datang.

7. Memberikan pembiaran

Contoh:

Biarkan dia sendiri untuk menenangkan diri.

Ciri-ciri Kalimat Imperatif

Ciri-ciri kalimat imperatif adalah sebagai berikut:

a. Menggunakan tanda seru (!) di akhir kalimat.
b. Intonasinya tinggi/naik.
c. Menggunakan kata perintah, misalnya: ambilkan, jangan, tolong.
d. Isinya biasanya di ikuti partikel -lah dan -kan.
e. Strukturnya kalimatnya terbalik yakni subjek berada di belakang predikat

Dalam bentuk tulisan, kalimat imperatif biasa diakhiri denga tanda seru (!), meskipun tanda titik (.) biasa juga digunakan dalam bentuk lisan, nadanya agak naik sedikit.

Jenis Kalimat Imperatif

Adapun jenis kalimat imperatif ialah sebagai berikut:

1. Kalimat imperatif biasa

Kalimat imperatif biasa adalah kalimat imperatif yang isinya memuat perintah secara langsung untuk melakukan sesuatu. Kalimat ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, baik secara lisan ataupun tulisan.

Contoh:

Buka pintu itu sekarang!

Kalimat imperatif memiliki bermacam-macam jenis, antara lain:

2. Kalimat Imperatif Tak Transitif

Kalimat imperatif tak transitif dibentuk dari kalimat deklaratif tak transitif yang bisa berpredikat verba dasar, frasa adjektiva, dan frasa verbal yang berprefiks ber-, dan meng-, atau frasa preposional.

3. Kalimat Imperatif Transitif

Kalimat imperatif transitif adalah kalimat imperatif yang memiliki predikat verba transitif mirip dengan konstruksi kalimat deklaratif pasif.

4. Kalimat Imperatif Halus

Kalimat imperatif halus adalah bentuk kalimat yang menggunakan pemilihan kosakata lebih halus, seperti: tolong, coba, silakan, sudilah, dan kiranya.

5. Kalimat Imperatif Permintaan

Kalimat imperatif ini menggunakan kosakata yang mengandung makna meminta atau memohon.

6. Kalimat Imperatif Ajakan dan Harapan

Kalimat imperatif ini mengandung makna ajakan atau harapan, yang biasanya terdapat kata: ayo(lah), mari(lah), atau hendaknya.

7. Kalimat Imperatif Larangan

Kalimat imperatif larangan memiliki maksud memberikan sebuah larangan yang biasanya berisi negatif di akhir kalimat, biasanya ditandai dengan jangan (lah).

8. Kalimat Imperatif Pembiaran

Kalimat imperatif ini tidak melarang seseorang untuk melakukan sesuatu, sebaliknya, mengandung makna pembiaran agar perbuatan atau aktivitas tetap dilakukan. Biasanya, kata-kata yang digunakan berupa: biarkan-(lah) dan biar-(lah).

Contoh Kalimat Imperatif

  1. Tolong sampaikan salamku untuk dia.
  2. Ayo, tunjukkan keseriusanmu!
  3. Bergegaslah ke ladang!
  4. Kami memohon dengan sangat agar Bapak berkenan mengisi ceramah di pengajian kami.
  5. Sudilah kiranya Bapak-Bapak sekalian untuk menyimak uraian yang hendak saya sampaikan.
  6. Ayo, kita harus bergegas pergi dari sini!
  7. Kau tidak berhak mencampuri urusanku!
 

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement