Menilik Sinopsis Film Buya Hamka Beserta Fakta Menariknya
Sementara pada volume ketiga volume ini, penonton akan mengikuti masa kecil Hamka hingga tumbuh besar di Maninjau, Sumatera Barat. Pada masa ini, ia sudah menunjukkan minat pada tradisi dan sastra, hingga mengabaikan pendidikannya di pondok pesantren.
Mintanya ini bertentangan dengan berbenturan dengan sang Ayah, Haji Rasul dan semakin meruncing ketika sang Ibunda memilih bercerai dengan ayahnya.
Hamka pun tumbuh dengan jalan yang dipilihnya sendiri untuk pergi belajar ke Mekkah dan naik haji dengan usahanya sendiri.
Selama belajar di Mekkah, Hamka mulai berorganisasi, menemukan sistem manasik haji, dan mendapatkan misi terbesar dalam hidupnya, yaitu membangun Islam di Indonesia.
Di tengah perjuangan untuk meraih tujuannya itu, Hamka bertemu dengan Siti Raham, seorang perempuan yang menjadi inspirasi terbesar dalam hidup hingga akhirnya Hamka menikahinya.
Fakta Film Buya Hamka
Berikut ini tiga fakta menarik film Buya Hamka yang membuatnya layak dinantikan oleh banyak orang.
1. Film Termahal Falcon Pictures
Dilansir dari pernyataan Frederica selaku produser film, Buya Hamka menjadi film biopik termahal yang pernah diproduksi Falcon Pictures, yaitu mencapai Rp70 miliar.
Nominal ini mengalahkan film Bumi Manusia yang sebelumnya disebut sebagai film termahal dengan biaya produksi sebesar lebih dari Rp50 miliar.
2. Proses Produksi Selama 9 Tahun
Ide cerita ini muncul sejak 2014 saat produser Starvision, Chand Parwez bertemu dengan mantan ketua MUI Din Syamsuddin.
Sejak pertemuan tersebut, proses produksi film ini dimulai dimana naskahnya ditulis oleh Alim Sudio dan Cassandra Massardi. Namun prosesnya mengalami kendala sehingga seringkali mengalami perubahan.
HIngga akhirnya membutuhkan waktu tiga tahun untuk memperkuat alur cerita dan konsep sebelum memulai casting.
3. Dibintangi Aktor dan Aktris Populer
Film Buya Hamka diperankan oleh banyak aktor dan aktris ternama, antara lain :
- Vino G. Bastian sebagai Buya Hamka
- Laudya Cynthia Bella sebagai Siti Raham
- Mawar de Jongh sebagai Kulsum
- Mellya Baskarani sebagai Aminah
- Yoriko Angeline sebagai Ola
- Novita Hardini sebagai Fatimah
- Anjasmara sebagai Ir. Soekarno
- Marthino Lio sebagai Amir
- Reza Rahadian sebagai Hos Tjokroaminoto
- Verdi Soelaiman sebagai Abdul Karim
- Wafda Lubis sebagai Rozak
- Roy Sungkono sebagai Rusydi (Dewasa)
- Ajil Ditto sebagai Fakhri (Dewasa)
- Yoga Pratama sebagai Zaki (Dewasa)
- Alm. Ade Firman sebagai Karta
- Donny Kesuma sebagai Ayah Kulsum
- Ben Kasyafani sebagai Zainuddin Labai
- Alfie Alfandy sebagai Dadang
- Ferry Salim sebagai Gubernur Nakashima
- Pritt Timothy sebagai H. Agus Salim
- Alm. Richard Oh sebagai Tan Beng Kie
- Cok Simbara sebagai Hamid
- Rey Bong sebagai Hamka (Kecil)
- Izzati Khansa sebagai Siti Raham (Kecil)
- Bima Azriel sebagai Rusydi (Kecil)
- Zayyansakha sebagai Zaki (Kecil)
- Ayu Laksmi sebagai Andung
- Desy Ratnasari sebagai Ummi Safiyah
- Donny Damara sebagai Haji Rasul
- Mathias Muchus sebagai Sutan Mansur
- Rifnu Wikana sebagai Kariman Amin