Memahami Pengertian dan Cara Membuat Kerangka Konseptual

Destiara Anggita Putri
19 Desember 2022, 09:00
Kerangka Konseptual
Freepik
Ilustrasi, menyusun kerangka konseptual.

3. Memastikan Kebaruan atau Novelty Penelitian

Ketika melakukan kajian pustaka, peneliti juga bisa mencari tahu apakah ada kebaruan, atau novelty dari penelitian yang peneliti lakukan. Jika penelitian tersebut telah dilakukan oleh orang lain sebelumnya, maka penelitian menjadi tidak bermanfaat. Kecuali, ada hal yang baru untuk ditambahkan, atau membantah topik penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan.

4. Memetakan Konsep atau Variabel Penelitian dan Mendefinisikan Hubungan di Antaranya

Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus mengetahui konsep atau variabel yang akan diteliti. Hal ini berguna untuk menyusun logika berpikir yang akan digunakan untuk menjelaskan masalah atau komponen yang sedang diteliti. Tentunya, konsep atau variabel tersebut ditentukan berdasarkan tinjaun pustaka yang telah dilakukan sebelumnya. 

5. Mengembangkan Pernyataan Hubungan

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengembangkan pernyataan hubungan antara berbagai konsep yang saling terhubung, dipengaruhi atau mempengaruhi. Hal ini akan memudahkan peneliti untuk menyusun kerangka konseptual penelitian. 

6. Memeriksa dan Memperbaiki Kembali Rumusan Masalah atau Hipotesis 

Ketika peneliti melakukan penelitian baik itu kualitatif maupun kuantitatif, ia perlu memeriksa apakah rumusan atau hipotesis yang digunakan sudah sesuai dengan alur logika berpikir. Peneliti juga harus memeriksa apakah kedua hal ini sesuai dengan tinjauan pustaka yang telah dilakukan sebelumnya.

7. Mengembangkan Konsep dalam Bentuk yang Mudah Dipahami

Peneliti bisa membuat kerangka konseptual dengan berbagai bentuk baik dalam bentuk bagan, peta konsep diagram alir, atau mind map. Dari berbagai bentuk tersebut, peneliti sebaiknya memilih bentuk yang membuat dirinya lebih mudah memahami kerangka konseptual penelitian.

Peneliti juga bisa menambahkan alur penelitian dan tampilkan variabel atau konsep yang saling terhubung satu sama lain. Tunjukkan juga hubungan-hubungan yang mempengaruhi berbagai komponen penelitian.

Jika peneliti bingung bagaimana cara menyusunnya, memanfaatkan berbagai website yang menyediakan fitur untuk membuat kerangka konseptual dengan berbagai template yang tersedia. Pilihlah salah satu template yang paling menarik dan sesuai dengan alur pikir penelitian.

8. Menambahkan Narasi

Langkah terakhir merupakan back up plan yaitu melengkapi kerangka konseptual yang sudah dibuat dengan narasi untuk menjelaskan maksud dari setiap bagan atau alur. Penjelasan ini akan memudahkan peneliti untuk menemukan data atau fakta baru yang mempengaruhi variabel, konsep, atau komponen dalam penelitian.

9. Memperbaiki Kerangka yang Telah Dibuat Jika Terdapat Perubahan Data Penelitian

Ketika melakukan penelitian, peneliti mungkin menemukan data baru yang berbeda dari teori atau asumsi yang telah disusun sebelumnya. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada hipotesis karena data penelitian yang baru bisa jadi membuktikan jika hipotesis penelitian Anda keliru. Jika memang demikian, peneliti perlu memperbaiki kerangka konseptual yang telah disusun dari awal, agar sesuai dengan data yang ada.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement