Mengenal Makna Imlek dari Sejarah Cina Kuno

Ghina Aulia
18 Januari 2023, 15:55
Makna Imlek.
Pexels
Ilustrasi, orang merayakan Imlek.

Suasana dan kegiatan selama perayaan festival-festival tersebut digambarkan melalui buku Classic of Poetry karya Qi Yue. Disebutkan kala itu orang-orang berkumpul, bersulang dengan tamu, menyembelih domba dan memasaknya.

Di salah satu negara bagian yakni Lushi Chunqiu, terdapat ritual pengusiran setan untuk mengatasi penyakit bernama ‘Big Nuo.’ Sementara itu, ada juga tradisi membersihkan rumah secara menyeluruh.

Pada buku Simin Yue Ling karya Chui Shi yang rilis sekitar tahun 170 pada Era Umum, dijelaskan bahwa terdapat perayaan pada hari, awal bulan pertama yang bernama Zheng Ri. Disebutkan kala itu, Chui Shi membawa anak, istri, cucu, dan cicitnya untuk menyajikan anggur kepada orang tua. Mereka bersulang dan mendoakan agar orang tua tetap sehat.

Pada era dinasti Jin (266-420 M), terdapat tradisi perayaan malam tahun baru dengan berpesta sepanjang malam yang disebut Shousui. Mereka melangsungkan pesta hingga matahari terbit.

Tak hanya itu, buku dari dinasti utara dan Selatan yang berjudul ‘Jingchu Shishiji’ juga menjelaskan tentang tradisi membakar bambu pada pagi hari tahun baru. Disebutkan bahwa zaman dahulu, keluarga berkumpul di sekitar debutiang bambu yang meledak.

Diketahui bahwa tujuan dari tradisi bakar bambu tersebut bertujuan untuk menakut-nakuti roh jahat. Bambu yang berisik karena meledak mampu menimbulkan suara bising.

MAKNA IMLEK
MAKNA IMLEK (detik)

Tradisi tersebut tetap berkembang hingga sekarang namun menggunakan media yang berbeda. Tidak lain adalah petasan yang biasanya digantung di depan rumah orang Tionghoa. Pada waktu tertentu, petasan tersebut diledakan.

Selanjutnya pada masa kepemimpinan dinasti Tang terdapat tradisi mengirim dasi bai nian yang tidak lain adalah kartu ucapan tahun baru. Hal tersebut disinyalir digagas oleh Kaisar Taizong yang menuliskan ‘seluruh bangsa merayakan bersama.’ Diketahui bahwa tulisan tersebut ditulis pada daun emas dan dikirimkan kepada menteri.

Selain itu, Song Zhang Tang Ying juga sempat menulis tentang tradisi lain di dalam bukunya yang berjudul Shu Tao Wu tentang malam tahun baru. Disebutkan bahwa kaisar memerintahkan Xin Yinxun (seorang sarjana) untuk menulis bait di atas kayu persik dan menggantungnya di pintu kamar kaisar. Sejak saat itu, tradisi tersebut banyak dilakukan oleh masyarakat setempat.

Dapat disimpulkan bahwa Imlek merupakan gabungan dari beberapa peringatan.Termasuk juga ritual menyembah leluhur yang masih dilaksanakan hingga sekarang. Di kediaman mereka yang merayakan, biasanya terdapat titik tertentu yang menyediakan sejumlah hidangan hingga kudapan untuk sang leluhur.

Demikian pembahasan tentang makna Imlek yang sebenarnya berangkat dari sejarah dan kebiasaan masyarakat di zaman Cina kuno.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement