Memahami Tujuan Pengendalian Sosial serta Bentuk dan Fungsinya

Dwi Latifatul Fajri
22 Februari 2023, 19:00
Bentuk dan tujuan Pengendalian Sosial
Pixabay.com/Robert Pastryk
Ilustrasi Pengendalian Sosial

3. Gosip

Gosip merupakan kabar yang belum tentu benar yang tersebar dari mulut ke mulut. Kebenaran gosip ini masih diragukan jika tidak sesuai fakta atau kenyataan. Perbuatan menyimpang yang ditimbulkan dari gosip dapat membuat pelaku sadar akan perbuatannya.

4. Teguran

Teguran atau peringatan diberikan pada seseorang yang melakukan penyimpangan. Teguran sosial ini disampaikan secara lisan maupun tulisan. Jika teguran tidak ditanggapi, maka pelaku diberi sanksi atau hukuman.

5. Hukuman

Hukuman adalah sanksi negatif yang diberikan pada seseorang yang melanggar aturan. Hukuman dilakukan oleh lembaga formal berwenang di pengadilan. Ada juga lembaga adat yang memberikan wewenang hukuman.

Tujuan Pengendalian Sosial

Pengendalian Sosial Represif
Pengendalian Sosial Represif (Katadata)

Salah satu tujuan pengendalian sosial untuk mendorong kerukunan dalam masyarakat. Adanya aturan yang berlaku masyarakat dapat mencegah konflik. Berikut tujuan pengendalian sosial:

  1. Upaya pencegahan supaya perilaku menyimpang tidak berkembang
  2. Memulihkan penyimpangan supaya individu berperilaku normal
  3. Memulihkan keadaan akibat penyimpangan sosial
  4. Menciptakan ketertiban dan ketentraman sosial dalam masyarakat
  5. Mencegah terjadinya penyimpangan sosial
  6. Pengawasan nilai dan norma yang berlaku untuk dilaksanakan warga masyarakat
  7. Menegakkan hukum dan sanksi
  8. Pelaku melanggar norma menyadari dan memperbaiki tingkat laku
  9. Masyarakat dapat mematuhi kesadaran sendiri atau paksaan

Fungsi Pengendalian Sosial

  1. Pengendalian sosial diartikan sebagai alat untuk mengatur perilaku anggota masyarakat, sesuai nilai dan norma.
  2. Individu dianjurkan hingga dipaksa untuk berperilaku sesuai kebiasaan dan norma dalam masyarakat.
  3. Menanamkan rasa malu pada pelaku
  4. Mengembangkan rasa takut
  5. Menciptakan sistem hukum mengatur hubungan masyarakat
  6. Memberikan imbalan dan penghargaan untuk masyarakat yang menaati nilai dan norma sosial
  7. Mempertebal keyakinan dalam masyarakat terhadap nilai dan norma sosial

Cara Pengendalian Sosial

Terdapat empat cara pengendalian sosial yang banyak digunakan dalam masyarakat. Mengutip buku Sosiologi SMP/MTs Kls VIII, berikut 4 cara pengendalian sosial:

1. Persuasif

Pengendalian sosial diajarkan melalui ajakan, bimbingan, atau anjuran. Contoh persuasif yaitu anjuran dilarang merokok di area kerja.

2. Koersif

Cara pengendalian sosial menggunakan kekerasan dan paksaan. Pengendalian sosial koersif menggunakan hukuman jika melanggar peraturan. Contohnya hukuman push up untuk siswa yang terlambat datang ke sekolah.

3. Compulsion

Cara pengendalian sosial menggunakan hukuman untuk mengubah perilaku negatif. Contohnya hukuman untuk membuat pelaku penyimpangan merasa jera dan sadar akan kesalahannya.

4. Pervation

Pengendalian sosial yang menekankan pada nilai dan norma tertentu dilakukan berulang. Contohnya pesan bahaya merokok di papan reklame dan iklan televisi ditayangkan berulang.

Menurut Koentjaraningrat dalam buku Wangsit HOTS UTBK SBMPTN, berikut fungsi pengendalian sosial.

  • Mengembangkan rasa tanggung jawab supaya tidak terjadi penyelewengan
  • Mempertebal keyakinan dan kebaikan tradisi suatu daerah
  • Memberi sanksi jika masyarakat tidak taat kepada adat istiadat
  • Mengembangkan rasa malu karena menyimpang
  • Adanya rasa takut melalui ancaman masyarakat jika melanggar adat istiadat

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement