Ciri-ciri Awan Stratus, Jenis dan Proses Pembentukannya Lengkap

Tifani
Oleh Tifani
23 Februari 2023, 16:55
Ilustrasi Ciri-ciri Awan Stratus
Freepik
Ilustrasi Ciri-ciri Awan Stratus
  • Awan Cirrostratus

Awan jenis ini merupakan gabungan awan cirrus dan stratus. Berbentuk selembar awan tipis yang terbuat dari kristal es. Awan cirrostratus cenderung berada pada ketinggian yang lebih tinggi daripada awan stratus biasa.

Karena komposisi dan letaknya, awan cirrostratus bersifat tembus cahaya bulan maupun matahari. Pembiasan cahaya akibat kristal es di dalamnya menyebabkan awan cirrostratus acap menciptakan efek halo (cahaya melingkar) di sekitar bulan atau matahari jika dilihat dari bumi.

  • Awan Stratokumulus

Awan ini membawa presipitasi ringan, seringkali gerimis, dan ditemukan pada ketinggian yang sama dengan awan nimbostratus. Sedikit berbeda degan bentuk awan stratus pada umumnya yang berlembar, awan stratokumulus agak mengembang.

Hal ini dipengaruhi oleh sifat kumulusnya, tetapi lebih gelap dari awan kumulus biasa. Umumnya, awan stratokumulus tidak membawa banyak cuaca dan lebih sering digunakan untuk memprediksi cuaca.

Dampak Awan Stratus

Ilustrasi Kabut dari Awan Stratus
Ilustrasi Kabut dari Awan Stratus (Freepik)

Sepert penjelasan di atas, awas stratus membawa butir-butir air. Jika awan jenis ini berkumpul, biasanya huujan ringan akan turun.

Bahkan pada wilayah yang lebih dingin, salju mungkin akan turun dari awan stratus. Kombinasi awan stratus juga dapat menyebabkan gangguan penerbangan.

Lapisan yang terhampar dan tebal dapat memengaruhi jarak pandang pilot bahkan goncangan pesawat. Selain itu, gangguan radio juga bisa terjadi akibat lapisan awan stratus yang terlalu tebal.

Dilansir Climate Policy Watcher, awan ini juga dapat menjebak cahaya inframerah dari permukaan bumi yang menyebabkan efek rumah kaca.

Proses Terbentuknya Awan Stratus

Awan stratus terbentuk ketika atmosfer cenderung tenang dan stabil. Prosesnya diawali ketika angin sepoi-sepoi menaikkan udara sejuk dari permukaan daratan atau lautan yang lebih dingin.

Lalu, bertemu dengan udara yang lebih hangat. Pada lapisan kedua lembaran awan bertemu, udara dingin akan memengaruhi yang lebih hangat. Akibatnya, terjadi proses pengembunan dan membentuk awan stratus. Tahapan ini terjadi dan meluas sebagaimana lapisan yang tumpang tindih antara lembaran udara.

Awan stratus sejatinya merupakan kabut yang terangkat. Ketebalannya bervariasi dan terkadang cukup buram, sehingga bisa menggelapkan hari. Hasilnya, mendung akan terjadi karena hanya ada sedikit cahaya yang melewatinya.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement