14 Penyebab Stres dan Cara Mengatasinya
Stres merupakan keadaan yang dapat dipicu oleh tekanan pada pikiran. Permasalahan tersebut bisa datang dari dalam dan luar. Demikian juga dengan stres yang dapat bersifat positif atau negatif. Diketahui bahwa stres dapat disebabkan oleh beberapa hal. Namun pada intinya, keadaan tersebut berasal dari tekanan yang menghambat pikiran.
Selye melalui bukunya yang berjudul Stress in Health and Disease (1982) menjelaskan bahwa stres merupakan respon non spesifik dari tubuh di setiap tuntutan. Hal ini mengacu pada stres yang tak terlihat, melainkan hanya dirasakan melalui pikiran.
Lebih lanjut, Weinberg dan Gould pada buku Foundations of Sport and Exercise Psychology (2003) turut menyatakan bahwa stres dapat dipicu oleh ketidakseimbangan antara tuntutan (fisik dan psikis) dan kemampuan untuk memenuhinya. Terlebih apabila kita gagal dalam memenuhi kebutuhan dan akhirnya berdampak krusial terhadap emosi dan fisik.
Terkait dengan itu, kali ini Katadata.co.id akan membahas lebih lanjut tentang apa saja penyebab stres. Selain itu, Anda juga bisa menerapkan cara mengendalikan stres yang dibahas setelahnya. Selengkapnya, simak tulisan di bawah ini.
Penyebab Stres
Patut diketahui bahwa penyebab stres bisa datang dari mana saja. Termasuk kehidupan pribadi, pekerjaan, percintaan, pertemanan, dan lain-lain. Berikut keadaan yang dapat memicu seseorang menjadi stres:
- Menghadapi perubahan drastis dalam hidup
- Mengkhawatirkan suatu hal
- Masalah emosi yang menyebabkan depresi, cemas, marah, sedih, merasa bersalah, dan tidak pantas untuk siapa pun
- Memegang tanggung jawab yang besar
- Tidak memiliki variasi kegiatan, aktivitas, pekerjaan, atau rutinitas
- Mengalami diskriminasi, pelecehan, dan kebencian
- Tidak mencintai pekerjaan atau rutinitas yang dijalani
- Merasa tidak aman dan dalam bahaya
- Mengalami keadaan yang mendesak dan membuat gugup
- Kehilangan orang yang dicintai
- Kehilangan pekerjaan
- Masalah ekonomi
- Mengalami kejadian traumatik
- Memikirkan masalah secara berlebihan
Cara Mengendalikan Stres
Stres memang tidak dapat dihindarkan, namun bukan berarti keberadaannya tidak dapat dikendalikan. Berikut ini beberapa cara mengendalikan atau mengatasi stres yang bisa Anda lakukan.
1. Olahraga
Cara mengendalikan stres yang pertama yaitu dengan rutin berolahraga. Selain mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar, kegiatan ini juga dapat mengalihkan pikiran sehingga dapat meringankan otak.
Melansir Healthline, terdapat studi yang meneliti 185 mahasiswa selama enam minggu, mereka berpartisipasi ke dalam latihan aerobik selama dua hari setiap minggunya. Hasilnya yaitu rasa stres yang menurun secara signifikan pada seluruh peserta.
Selain itu, PubMed Central melalui rilisannya juga menyebutkan bahwa olahraga teratur membuktikan dapat memperbaiki gejala kondisi kesehatan mental depresi dan gangguan kecemasan. Maka dari itu, Anda dapat rutin berolahraga untuk memanajemen stres sebelum semakin parah.
2. Istirahat Cukup
Istirahat merupakan komponen yang patut diperhatikan untuk menjaga kesehatan tubuh dan menyeimbangkan rutinitas. Demikian juga dengan stres yang dapat dimanajemen dengan memiliki waktu tidur yang cukup.
Caranya, dengan disiplin terhadap waktu di malam hari. Berhentilah menggunakan ponsel dan perangkat digital lainnya untuk kualitas tidur yang baik sehingga tubuh akan terasa bugar ketika bangun.
3. Memperhatikan Diri Sendiri
Cara mengendalikan stres berikutnya yaitu dengan membiasakan memperhatikan diri sendiri. Baik dari segi kesehatan, mental, emosi, penampilan, dan semua hal yang sifatnya baik. Hal ini dapat mengontrol rasa stres dengan meningkatkan kesadaran bahwa keadaan diri sendiri tidak boleh dirusak oleh keadaan atau masalah yang mengganggu. Termasuk rutinitas sehari-hari.
Anda juga dapat melakukan diet dengan mengonsumsi makanan sehat. Makanan ultra-olahan dan mengandung gula berlebih mampu meningkatkan rasa stres.
Maka dari itu, disarankan untuk sesekali mengonsumsi makanan utur agar gizi tetap terpenuhi. Adapun yang direkomendasikan yaitu sayur, kacang-kacangan, buah, ikan, gandum, dan lain-lain.
4. Meditasi
Melansir Mayo Clinic, meditasi merupakan latihan konsentrasi fokus untuk membawa diri ke saat yang berulang-ulang. Tujuannya yaitu mengatasi stres dan mengurangi kecemasan. Tak hanya itu, Meditasi juga bagus untuk kesehatan karena dapat meredakan rasa nyeri, depresi, hipertensi, dan penyakit jantung.
5. Bersosialisasi
Bersosialisasi dapat dilakukan untuk meredakan stress. Kegiatan ini juga dapat meringankan beban dengan cara menceritakan masalah kepada orang yang tepat. Sebaiknya Anda pandai memilih tempat curhat agar tidak membuat masalah semakin besar dan meningkatkan rasa stres.
Kegiatan ini bisa dilakukan kepada teman, saudara, dan anggota keluarga lainnya. Pada tahun 2019, PubMed merilis penelitian yang menemukan hasil bahwa 163 peserta yang merupakan golongan orang dewasa memiliki tingkat stres yang cenderung rendah apabila mendapatkan dukungan dari orang sekitar.
6. Meminimalisir Penggunaan Ponsel
Melalui penelitian yang dirilis oleh National Institutes of Health, disebutkan bahwa penggunaan ponsel, komputer, atau perangkat semacamnya dapat meningkatkan stres. Hal ini mengacu pada studi tahun 2021 yang menunjukkan bahwa mengoperasikan ponsel pintar mampu memicu gangguan kesehatan mental.
Penggunaan ponsel berlebihan dikaitkan dengan keadaan psikologis baik pada anak mau pun orang dewasa. Tak hanya itu, kegiatan tersebut juga dapat mengurangi kualitas tidur dan berdampak pada meningkatnya rasa stres.
7. Kurangi Konsumsi Kafein
Cara meredakan stres selanjutnya ditujukan untuk Anda yang rutin mengonsumsi kafein. Patut diketahui bahwa kafein merupakan zat kimia yang biasa terdapat pada kopi, cokelat, teh, dan lain-lain.
Kafein diyakini mampu memicu sistem saraf pusat yang akhirnya bisa memperburuk kecemasan. Tak hanya itu, konsumsi kafein bisa menyebabkan gangguan tidur yang dimana hal tersebut dapat meningkatkan gejala stres.
Demikian pembahasan tentang penyebab stres yang patut diantisipasi. Pasalnya, stres tidak hanya mengganggu pikiran, melainkan juga dapat mengganggu rutinitas dan merembet ke kesehatan tubuh.