Memahami Perbedaan Baby Blues dan Depresi Postpartum
Kondisi disebabkan oleh kesulitan yang dialami selama periode kehamilan. Beberapa faktor lain, seperti masalah pernikahan atau kondisi ekonomi, juga dapat meningkatkan tingkat stres ibu, sehingga meningkatkan risiko mengalami postpartum depression bahkan sejak saat hamil.
4. Penyebab Baby Blues dan Depresi Postpartum
Baby blues umumnya timbul akibat perubahan fisiologis yang dirasakan oleh seorang ibu setelah melahirkan, dan keparahannya dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis. Sementara itu, depresi pasca melahirkan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor psikososial seperti tingkat stres yang berlebihan yang dirasakan oleh ibu.
Stres ini dikombinasikan dengan perubahan hormon, situasi kehidupan yang sulit, dan berbagai masalah lainnya. Oleh sebab itu, ibu sebaiknya dihindarkan dari hal yang membuatnya stress.
5. Tingkat Keparahan Baby Blues dan Depresi Postpartum
Baby blues adalah gangguan yang lebih ringan dibandingkan dengan depresi postpartum. Kondisi disebabkan karena baby blues tidak akan mengganggu kemampuan seorang ibu dalam merawat anaknya.
Meskipun selama seorang ibu hamil dan kemudian melahirkan mungkin merasa sedih dan tak berdaya selama beberapa hari, ibu dengan baby blues masih mampu menjaga bayinya. Namun, hal berbeda dengan ibu yang mengalami depresi postpartum karena lebih serius sehingga perlu lebih diperhatikan dan segera ditangani.
Para ibu umumnya mengalami gejala depresi klinis yang membuat mereka merasa rendah diri, tidak mampu menjadi ibu yang baik, dan bahkan ada yang menghindari bayinya. Oleh karena itu, ibu dengan depresi postpartum bisa kehilangan kemampuannya dalam merawat anaknya.
Rasa lelah yang terus-menerus yang dirasakan juga membuat ibu dengan depresi postpartum lebih sering memilih untuk tidur dan mengabaikan anaknya. Dampaknya, sang anak pun menjadi tidak terurus.
6. Cara Mencegah Baby Blues dan Depresi Postpartum
Untuk mencegah baby blues, ibu dapat melakukan tes kesehatan mental sebelum dan setelah melahirkan. Ada berbagai jenis tes yang dapat dilakukan, salah satunya adalah Edinburgh Postnatal Depression Scale.
Jika hasil tes sebelum melahirkan menunjukkan adanya risiko baby blues, dokter dapat memberikan rekomendasi untuk mencegah munculnya kondisi tersebut. Jika memiliki riwayat gangguan kejiwaan sebelumnya, seperti kecemasan atau depresi, sebaiknya segera menginformasikannya kepada dokter selama pemeriksaan kehamilan rutin.
Dokter akan mengamati gejala dan tanda-tanda depresi selama kehamilan. Beberapa ibu mungkin memiliki kecenderungan mengalami depresi ringan selama kehamilan. Setelah bayi lahir, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan rutin untuk mengetahui apakah terdapat tanda-tanda depresi atau baby blues syndrome.