Cerita Dongeng Putri Tidur dan Pangeran yang Menyelamatkan Hidupnya

Ghina Aulia
24 Januari 2024, 14:33
Cerita Dongeng Putri Tidur
Unsplash
Cerita Dongeng Putri Tidur
Button AI Summarize

Dongeng merupakan cerita rakyat yang sifatnya fiktif dan dibuat untuk tujuan hiburan. Biasanya, dongeng diceritakan ketika orang tua ingin menidurkan anaknya. Makanya, dongeng dijadikan sebagai pengantar tidur.

Terdapat banyak contoh dongeng yang bisa dijadikan bahan bacaan. Tak ayal apabila jenis cerita ini dipelajari lebih lanjut pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah.

Salah satu contohnya yaitu cerita dongeng putri tidur yang juga mengandung pesan moral untuk pembaca. Kisah ini mengacu pada cerita putri Aurora, yakni karakter fiksi di bawah naungan Disney.

Terkait dengan itu, kali ini kami akan menyertakan cerita dongeng putri tidur yang patut dibaca. Selengkapnya, simak tulisan berikut ini.

Cerita Dongeng Putri Tidur

Cerita Dongeng Putri Tidur
Cerita Dongeng Putri Tidur (Unsplash)

Pada zaman dahulu kala ada seorang raja dan ratu yang tidak bahagia karena mereka belum memiliki anak. Walaupun kerajaan mereka makmur dan rakyat hidup dengan damai, namun tidak hadirnya seorang anak membuat mereka merasa selalu bersedih.

Pada suatu hari ketika sang ratu sedang mandi di telaga Istana, seekor katak melompat keluar dari air ke tepi telaga. Anehnya katak itu bisa berbicara.” Keinginanmu akan segera terkabulkan, sebelum pergantian tahun kamu akan memiliki anak perempuan.”

Apa yang diucapkan oleh sang katak menjadi kenyataan. Sang ratu mengandung dan akhirnya melahirkan seorang gadis kecil yang sangat cantik. Raja dan Ratu sangat berbahagia sehingga mereka mengadakan pesta besar yang dirayakan oleh seluruh kerajaan.

Dia tidak hanya mengundang sanak saudara, teman-teman dan pejabat istana, tetapi juga para perempuan agung yang dianggap bijaksana. Di kerajaan tersebut terdapat 13 orang perempuan agung, namun karena hanya terdapat 12 piring emas maka Raja dan Ratu hanya mengundang 12 orang dari mereka.

Pesta ini diselenggarakan dengan segala macam keindahan dan ketika itu berakhir para perempuan agung bijaksana satu persatu memberikan hadiah berupa sihir untuk sang puteri, ada yang berupa kebaikan, kecantikan, kekayaan, dan lainnya.

Ketika perempuan agung yang kesebelas selesai memberikan hadiah berupa sihir, tiba-tiba perempuan agung yang ketiga belas masuk Istana. Dia ingin membalas raja dan ratu karena tidak mengundangnya, dan tanpa ucapan, atau bahkan melihat siapa pun, dia menangis dengan suara nyaring, “Putri raja pada umurnya yang ke lima belas akan mati karena ditusuk jarum jahit.” Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia berbalik dan meninggalkan ruangan.

Mereka semua terkejut, lalu perempuan agung ke dua belas yang belum memberikan hadiah segera maju kedepan. Sayangnya dia tidak dapat membatalkan kutukan dari perempuan agung ke tiga belas, dia hanya bisa melembutkan kutukan tersebut. Dia berkata, “Putri tidak akan mati karena tertusuk jarum di usianya kelima belas, dia hanya akan tertidur. Dan akan bangun setelah seratus tahun dari saat dia tertusuk jarum jahit.”

Raja yang ingin menghindari putri kesayangannya dari kutukan perempuan ketiga belas, segera memerintahkan agar seluruh jarum jahit tidak boleh berada di sekitar istana. Sementara itu hadiah sihir dari para perempuan agung menjadi kenyataan, sang putri tumbuh menjadi putri yang cantik, baik hatinya, cerdas, bijaksana, dan setiap orang yang melihatnya menjadi terikat hati untuk mencintainya.

Satu hari di usia sang putri yang ke-15, raja dan ratu sedang meninggalkan istana untuk melakukan kunjungan ke kerajaan lain. Sang putri merasa bebas dan berkeliling di sekitar istana. Dia mengunjungi berbagai tempat, dan di salah satu bagian sudut kerajaan dia melihat ada sebuah menara tua.

Sang putri sangat penasaran dengan menara tersebut dan memasukinya. Dia memanjat tangga berkelok-kelok sempit, dan melihat pintu kecil. Kunci berkarat tempat menempel pada bagian pintu kecil tersebut. Sang putri kemudian membuka pintu itu pelan-pelan. Di dalam ruangan ada seorang perempuan tua sedang menjahit pakaian dan terlihat sangat sibuk.

“Selamat siang ibu, apa yang sedang ibu kerjakan.” Sapa sang putri

“Aku sedang menjahit dan menyulam.” Jawab si perempuan tua.

“Betapa indahnya sulaman ibu, aku sangat menyukainya.” Sang putri mengelus kain hasil sulaman perempuan tua. Namun malang pada pakaian itu masih terdapat jarum jahit, dan tanpa sengaja jari telunjuk sang putri tertusuk jarum itu. Seketika tubuh sang putri menjadi lemas dan terjatuh ke lantai tertidur pulas.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...