Permintaan Tinggi, Harga CPO Acuan November Naik 7% Jadi US$ 1.283,38

Cahya Puteri Abdi Rabbi
2 November 2021, 09:32
CPO, ekspor, sawit
ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/rwa.
Pekerja memindahkan tandan buah segar (TBS) sawit di sebuah RAM Kelurahan Purnama Dumai, Riau, Jumat (21/5/2021). Harga TBS sawit di Riau periode 19-25 Mei 2021 naik Rp82,49 per kilo menjadi Rp2.646,15 per kilo dan diperkirakan periode berikut harga komoditas tersebut akan terus mengalami kenaikan dikarenakan kebutuhan konsumsi dalam negeri terhadap minyak kelapa sawit mentah (CPO) serta permintaan ekspor bertambah.

Kementerian Perdagangan menetapkan harga referensi  produk  crude  palm  oil (CPO)  untuk periode November di level US$ 1.283,38 per metric ton (MT). Harga referensi ini menjadi pedoman penentuan tarif bea keluar dan tarif pungutan ekspor komoditii kelapa sawit, CPO, beserta produk turunannya selama bulan depan.

Harga  referensi  tersebut  meningkat US$ 86,78 atau 7,25% dari periode Oktober 2021, yaitu sebesar US$ 1.196,60/MT.

Penetapan ini  tercantum  dalam  Peraturan  Menteri    Perdagangan    Nomor    62  Tahun    2021    tentang    Penetapan  Harga  Patokan  Ekspor  (HPE)  atas  Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar (BK).

 “Saat ini harga referensi CPO telah jauh melampaui threshold US$ 750/MT.  Untuk itu, Pemerintah mengenakan BK  CPO  sebesar  US$  200/MT  untuk  periode  November  2021,” kata  Plt.  Direktur    Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana dalam keterangan resmi, Senin (1/11).

BK  CPO  untuk  November 2021  merujuk  pada  Kolom 12  Lampiran I Huruf  C Peraturan Menteri Keuangan  No. 166/PMK.010/2020 sebesar US$ 200/MT. Nilai tersebut berubah dari BK CPO untuk periode Oktober 2021.

Peningkatan   harga   referensi  CPO  dipengaruhi  meningkatnya   permintaan   CPO  di   pasar   internasional  dan kebijakan  Pemerintah  India  yang menurunkan  tarif  bea  masuk  pada  produk  CPO.

Permintaan CPO juga didorong oleh peningkatan  harga minyak  bumi.

 Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), nilai ekspor produk minyak sawit bulan Agustus 2021 mencapai US$ 4,42 miliar atau Rp63,21 triliun. 

Angka tersebut naik sebesar US$ 1,6 miliar atau sekitar 57% dibandingkan Juli.

Dari sisi volume, ekspor produk minyak sawit mencapai 4,274 juta ton di bulan  Agustus, naik sebesar 1,53 juta ton atau 56%  dibandingkan Juli.

Total ekspor sawit sepanjang Januari-Agustus tahun ini menembus 22,79 juta ton.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...