Dukung Hilirisasi, PLN Pasok Listrik untuk Smelter-Kawasan Industri

Image title
25 November 2021, 10:32
PLN, listrik, industri, kawasan industri
ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/hp.
Sejumlah pekerja memperbaiki jaringan listrik di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (25/5/2021).

PT  Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan komitmennya dalam mendukung proses hilirisasi mineral di Indoensia.

Salah satunya dengan memenuhi kebutuhan listrik dari pelanggan tegangan tinggi PT Sebuku Iron Lateritic Ores (PT SILO) dan Kawasan Industri Sebuku Indonesia Industrial Park (KI SIIP).

Jumlah pasokan listrik untuk kebutuhan tersebut mencapai 385 Mega Volt Ampere (MVA).

Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) sebesar 75 MVA untuk pengoperasian smelter milik PT SILO.

Kemudian Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) penyediaan listrik ke Kawasan Industri Sebuku Indonesia Industrial Park sebesar 310 MVA.

 Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, listrik menjadi kebutuhan dasar, termasuk untuk mendukung kegiatan bisnis dan industri.

Karena itu, pihaknya berkomitmen memenuhi kebutuhan listrik dari pelanggan kecil sampai besar seperti industri.
"Kami berharap kerja sama ini bisa mendukung pengoperasian smelter dan kawasan industri yang dikelola SILO Group," kata Bob Saril dalam keterangan tertulis, Kamis (25/11).

Menurut Bob, PLN telah menyediakan pasokan listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, seiring dengan pembangunan infrastruktur kelistrikan. Sehingga dapat mengakomodir kebutuhan investor terhadap suplai energi.

 "Kami sudah menyediakan pembangunan pembangkitan 10 ribu MW tahap satu dan tahap dua. Kemudian pemerintahan selanjutnya Presiden Jokowi ada 35 ribu MW harapannya dapat menjadi penggerak ekonomi," ujar Bob Saril.

Adapun PLN di wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah memiliki cadangan daya mencapai 664 MW. Sehingga permintaan pasokan listrik untuk smelter PT SILO dan KI SIIP dapat terpenuhi. 

"Sistem kelistrikan Barito yang ada di Kalselteng saat ini sudah terinterkoneksi dengan sistem kelistrikan Mahakam di Kaltim sehingga makin andal dengan cadangan daya sebesar 664 MW," kata Bob.

 Penyediaan energi listrik sebesar 75 MVA untuk kebutuhan PT SILO setidaknya dibagi ke dalam 3 tahap.

Tahap tersebut meliputi 30 MVA pada April 2022, meningkat menjadi 45 MVA pada Juni 2022 dan terakhir bertambah menjadi 75 MVA pada Februari 2023.

Dengan tersedianya tenaga listrik sebesar 75 MVA pada Februari 2023, PLN mendukung keberlangsungan industri pertambangan mineral atas pembangunan dan operasional smelter di Kalimantan Selatan.

Mengingat, UU Nomor 3 Tahun 2020 tentang Mineral dan Batubara (Minerba) menetapkan ekspor produk mineral yang belum dimurnikan didalam negeri akan ditutup pada Juni tahun 2023. 

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...