Inggris Minta Indonesia Lebih Ambisius Tekan Emisi, Tingkatkan EBT

Image title
Oleh Maesaroh
28 Oktober 2021, 18:53
EBT, Indonesia, Inggris
ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/aww.
Warga menunggangi kuda saat melintas di area Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (9/7/2020). Kementerian ESDM mencatat bauran energi baru dan terbarukan (EBT) telah mencapai 15 persen dari target sebesar 23 persen pada 2025.

Dengan pasokan sumber energi baru terbarukan (EBT) yang melimpah dan memiliki skala perekonomian yang besar, pemerintah Inggris menilai Indonesia bisa berperan penting dalam menekan emisi karbon dan penanganan perubahan iklim.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins pun meminta Indonesia untuk lebih ambisius dalam menetapkan target pengurangan emisi gas kaca serta memperbesar perannya dalam isu perubahan iklim.

"Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan yang sangat besar, enam kali lipat dari total kebutuhan energi saat ini. Indonesia juga sangat penting untuk aksi perubahan iklim mengingat ukuran ekonominya dan statusnya sebagai anggota G20," tutur Owen dalam media briefing, Kamis (28/10).

Selain matahari, Indonesia memiliki sumber energi terbarukan dari angin dan panas bumi.

 Sebagai bagian dari upaya menekan emisi global, pemerintah Inggris berharap Indonesia semakin mengurangi penggunaan energi fosil, terutam batu bara dan memperbesar porsi penggunaan EBT untuk sumber pembangkit listriknya.

Sebagai informasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi investasi energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) hingga September mencapai US$ 1,12 miliar atau Rp 15,72 triliun.

Angka ini mencapai 54% dari target yang ditetapkan pemerintah tahun ini sebesar US$ 2,04 miliar atau Rp 28,76 triliun.

Indonesia juga mentargetkan penggunaan bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025 kendati realisasinya masih jauh dari target yakni baru 15%.

"Secara global, sektor listrik menyumbang seperempat dari emisi gas rumah kaca. Kita perlu beralih dari pembangkit listrik tenaga batu bara dan menuju energi baru terbarukan lima kali lebih cepat daripada saat ini," tuturnya.

Owen menyampaikan apresiasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan institusi-institusi pemerintahan lainnya yang telah memanfaatkan sumber energi baru terbarukan sebaik mungkin.

"Saya ingin memberikan apresiasi atas kemajuan dan ambisinya dalam mengurangi emisi, khususnya di sektor kehutanan dan tata guna lahan,"ujarnya.

Indonesia telah menetapkan target net zero emission pada 2060, termasuk didalamnya adalah dengan mengurangi penggunaan energi fosil di pembangkit listrik.

Target net zero emission pada 2060 akan disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) perubahan iklim atau Conference of Parties ( COP26) di Glasgow, Skotlandia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...