Kupang Akan Produksi 800 Ribu Ton Garam, Luhut: Tak Ada Impor di 2021
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyatakan tidak akan lagi mengimpor garam pada 2021. Pasalnya, telah tersedia lahan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk tempat produksi garam.
Lahan tersebut cukup lama terbelit masalah sengketa, namun berhasil diselesaikan. Lahan sengketa tersebut memiliki luas 3.729 hektare. Lahan tersebut digadang-gadang mampu menghasilkan 800 ribu ton garam industri per tahun.
"Garam yang akan dihasilkan di sana nanti berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan industri," kata Luhut usai melakukan Rapat Koordinasi di kantornya Gedung Menko Kemaritiman, Jakarta, Kamis, (18/7).
(Baca: Menteri Susi Tuding Harga Garam Anjlok karena Banyak Impor )
Semula, pemerintah merencanakan produksi garam di Kupang dimulai pada 2020, namun karena lahannya bermasalah maka terpaksa mundur menjadi 2021.
Ketika produksi garam berjalan, Luhut menyatakan pemerintah tidak akan lagi mengimpor garam. "Pokoknya kami akan cek itu semua, tidak ada lagi yang seperti itu," ujarnya.