Advertisement
Advertisement
Analisis | Mengapa Kaum Muda Lebih Banyak Kena Covid-19? - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Mengapa Kaum Muda Lebih Banyak Kena Covid-19?

Foto: Joshua Siringo/Katadata
Data Satgas Covid-19 menunjukkan kasus positif didominasi usia 45 tahun ke bawah. Hal ini selaras dengan survei BPS yang mendapati anak muda lebih tak patuh menerapkan protokol kesehatan ketimbang lansia.
Author's Photo
6 Oktober 2020, 08.20
Button AI Summarize

Penelitian terkait Covid-19 selama ini menyatakan orang lanjut usia (lansia) lebih rentan terinfeksi. Salah satunya penelitian sejumlah epidemolog London School of Hygiene and Tropical Medicine berjudul Age-dependent Effects in the Transmission and Control of Covid-19 Epidemics, bahwa lansia dua kali lipat lebih berisiko mengidap penyakit ini ketimbang yang berusia muda.

Pusat Analisis Determinan Kesehatan (PADK) Kementerian Kesehatan pun menyatakan hal serupa. Hal ini karena kualitas tubuh manusia menurun seiring pertambahan usia, meliputi penurunan fungsi organ dan gerak serta imunitas. Membuat lansia lebih rentan terkena penyakit. Imbauan kehati-hatian terhadap Covid-19 pun lebih banyak kepada lansia.

Akan tetapi, data Satgas Covid-19 per 4 Oktober 2020 menunjukkan sebaliknya. Dari total 303.498 kasus Covid-19, 65,4% di antaranya berusia di bawah 45 tahun. Rinciannya 2,5% berusia 0-5 tahun, 7,7% berusia 6-18 tahun, 24,3% berusia 19-30 tahun, dan 30,9% berusia 31-45 tahun. Meskipun tingkat kesembuhan seluruh kelompok usia tersebut lebih tinggi ketimbang lansia, tapi tetap harus menjadi perhatian.

Tingginya kasus Covid-19 pada penduduk berusia muda, tak lepas dari masih minimnya kesadaran menerapkan protokol kesehatan. Hal ini sebagaimana termuat dalam hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap perilaku masyarakat di masa pandemi dalam rentang 7-14 September 2020.

Untuk memakai masker, 90,1% responden berusia 17-30 tahun dan 91,8% persen berusia 31-45 tahun yang sering atau selalu melakukannya. Lebih rendah dari yang berusia 46-60 tahun (94%) dan di atas 60 tahun (93,1%).

Padahal studi dari tim peneliti Texas A&M University, University of Texas, University of California, dan California Institute of Technology menyatakan, pemakaian masker mencegah 78 ribu kasus Covid-19 di Italia pada 6 April-9 Mei 2020 dan 66 ribu kasus di New York pada 17 April-9 Mei 2020. Penelitian ini terbit di Proceeding of the National Academy of Sciences.

Halaman:

Editor: Muhammad Ahsan Ridhoi