WHO: Memahami Asal Usul Covid-19 Butuh Riset Bertahun-tahun

Arie Mega Prastiwi
Oleh Arie Mega Prastiwi - Tim Riset dan Publikasi
6 Februari 2021, 14:04
Thomas Peter Peter Daszak dan Thea Fischer, anggota satuan tugas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal mula virus corona (COVID-19), berada di dalam mobil saat tiba di Institut Ilmu Pengetahuan Virus di Wuhan, provinsi Hubei, China, Rabu
ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter/HP/dj
Thomas Peter Peter Daszak dan Thea Fischer, anggota satuan tugas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal mula virus corona (COVID-19), berada di dalam mobil saat tiba di Institut Ilmu Pengetahuan Virus di Wuhan, provinsi Hubei, China, Rabu (3/2/2021).

Salah seorang anggota tim Badan Kesahatan Dunia (WHO) yang baru saja mengunjungi Wuhan, tempat pertama kali infeksi virus Corona terjadi, mengaku terkejut tentang begitu kompleksnya asal muasal pandemi Covid-19.  Dominic Dwyer, ahli mikrobiologi dan penyakit menular, dari tim WHO itu bahkan mengatakan butuh waktu lama untuk meriset bagaimana virus tersebut mulai menjangkiti.

"Semua orang tahu bagaimana virus itu berawal dari pasar Huanan di Wuhan, tapi kuncinya apa yang terjadi sekitar waktu itu dan sebelumnya," kata Dwyer seperti dikutip dari Channelnewsasia, Sabtu (06/02/2021).

Penelitian asal usul virus corona sempat dipolitisasi menyusul tuduhan bahwa China tidak transparan dalam penanganan awal wabah tersebut. Beijing mengembuskan kabar bahwa virus itu bisa berasal dari tempat lain. Melalui media pemerintah, Tiongkok menyebarkan informasi bahwa virus tersebut ada di luar negeri sebelum ditemukan di Wuhan. Pemerintah China merujuk pada virus yang ditemukan di kemasan makanan beku impor serta pada makalah ilmiah yang mengklaim bahwa virus itu sebenarnya telah merebak di Eropa pada 2019.

Beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Australia, menuduh Tiongkok meremehkan tingkat keparahan wabah pada tahap awal. Beijing juga dituding tidak memberikan respona yang positif terhadap wabah Covid-19 sampai semuanya sudah terlambat. Apalagi pejabat di Wuhan telah membungkam pelapor dan menyembunyikan bukti penularan virus antar-manusia.

Dwyer, seorang spesialis HIV/AIDS Australia yang sebelumnya bekerja dengan WHO selama sindrom pernafasan akut parah (SARS) dan wabah flu burung, mengatakan "teka-teki" COVID-19 adalah pembawa  awal virus itu asimtomatik dan  tidak tahu bahwa mereka mengidapnya. 

"Sangat naif untuk berpikir bahwa kita akan mendapatkan virus zero," kata Dwyer. Kasus-kasus awal teridentifikasi pada November, tapi apakah ada kasus sebelumnya, itu yang menarik sekaligus sulit untuk dijawab.

Dwyer sependapat dengan salah satu tim kerjanya, Peter Daszak, ahli zoologi dan penyakit hewan. Keduanya sepakat bahwa sulit memahami virus tersebut.

Tim penyelidik dari WHO telah mengunjungi rumah-rumah sakit, tempat riset dan pasar ikan tempat pertama kali pandemi terjadi. Meski demikian, waktu dan kontak dibatasi oleh otoritas Tionglok

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...