Konsolidasi BUMN, Sinergi Menuju Kemandirian Ekosistem Kesehatan

Shabrina Paramacitra
19 Juni 2022, 18:43
Konsolidasi BUMN, Sinergi Menuju Kemandirian Ekosistem Kesehatan
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir (kedua kanan) bersama Direktur Utama Kimia Farma Tbk Verdi Budidarmo (kanan), Direktur Utama Indofarma Tbk Arief Pramuhanto (kedua kiri) dan SEVP Produksi Bio Farma Juliman, menyampaikan keterangan pers tentang holding BUMN farmasi di Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mengintegrasikan perusahaan-perusahaan BUMN yang bergerak di bidang kesehatan.

Di bawah naungan klaster kesehatan, perusahaan-perusahaan itu saling bersinergi untuk memperkuat kemandirian dan ketahanan industri health care di Indonesia.

Konsolidasi ini dipimpin oleh PT Bio Farma. Sementara anggota klaster terdiri atas PT Kimia Farma Tbk., PT Indonesia Farma Tbk. (Indofarma) dan Indonesia Healthcare Corporation (IHC) yang merupakan gabungan dari sejumlah rumah sakit milik BUMN.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pembetukan klaster kesehatan ini bertujuan untuk membentuk ekosistem di bidang kesehatan. “Ekosistem ini menjadi kunci. Kalau berdiri sendiri-sendiri, akhirnya tentu kita (Indonesia) tidak punya kekuatan terpadu untuk menahan ‘gelombang’ yang terjadi ke depannya,” kata Erick dalam keterangan tertulis, Senin (27/12/2021).

Sebagai perusahaan induk di bidang kesehatan, Bio Farma diharapkan mampu membuka peluang baru, terutama dalam industri vaksinasi. Bio Farma pun menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan vaksin mRNA atau protein rekombinan.

Uji klinis vaksin produksi Bio Farma telah dilakukan pada Desember 2021. Dengan uji klinis tersebut, Erick berharap tahun ini dan seterusnya, Indonesia mampu memproduksi vaksin dengan lebih mandiri, yakni dengan mengurangi impor vaksin.

Bahkan, pada 9 Juni lalu di Universitas Dipenogoro Semarang, Bio Farma telah melakukan kick off pelaksanaan uji klinis tahap 3 pengembangan vaksin BUMN untuk pencegahan Covid-19.

Vaksin BUMN merupakan hasil kolaborasi global antara Bio Farma bersama Baylor College of Medicine, USA yang sudah terdaftar di tahap pengembangan kandidat vaksin WHO Covid-19 sejak Juni 2021.

Pelaksanaan uji Klinis Fase 3 ini, dilakukan setelah Bio Farma mendapatkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik  (PPUK) untuk Uji Klinis Fase 3 dari Badan POM pada 6 Juni 2022.

Sementara itu, Indofarma fokus pada industri herbal. Strategi ini juga menjadi upaya untuk menekan impor bahan baku obat.

Menurut Erick, dengan kekayaaan alam dan budaya masyarakat yang erat dengan pengobatan herbal, industri ini akan mampu tumbuh positif.

“Indonesia memiliki alam dan kultur yang mumpuni dalam mengembangkan industri tersebut (industri herbal, Red),” ujar Erick.

Adapun lini usaha Kimia Farma bakal difokuskan pada pengembangan obat-obat generik demi memperluas akses masyarakat terhadap obat murah.

Erick menargetkan, dalam empat tahun ke depan, Indonesia dapat menekan impor bahan baku obat yang pada 2021 mencapai 95 persen menjadi 75 persen.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...