DPR Desak Agar Vaksin Dalam Negeri Segera Digunakan

Image title
23 November 2021, 17:40
Petugas medis mengarahkan pencari suaka saat vaksinasi COVID-19 di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Kamis (7/10/2021). Vaksinasi tersebut digelar atas kerja sama Pemprov DKI Jakarta, UNHCR dan Kadin Indonesia. Sebanyak 600 vaksin dosis pertama disediakan da
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Petugas medis mengarahkan pencari suaka saat vaksinasi COVID-19 di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Kamis (7/10/2021).

Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak agar vaksin dalam negeri segera digunakan. Hal ini karena vaksin dalam negeri dapat bermanfaat dalam menekan anggaran negara.

Anggota Komisi IX, Saleh Daulay mengatakan vaksin dalam negeri harus digunakan karena telah mendapat Penggunaan Dalam Kondisi Darurat Atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk penggunaan vaksin dalam kondisi darurat. Saleh menyebut akan disayangkan bila tidak memanfaatkan EUA yang sudah terbit.

Saleh mengatakan sejauh ini pemerintah telah menghabiskan anggaran untuk membeli vaksin dari negara lain. Efektivitas vaksin yang hanya berlangsung selama enam bulan membuat negara membutuhkan suntikkan dosis ketiga. Jika hal ini berlanjut, pemerintah akan terus berharap dari negara lain.

"Kalau selama ini kita masih memakai vaksin luar, itu karena kedaruratan saja. Kalau sudah bisa produksi sendiri, tentu lebih baik memakai produk sendiri," ujar Salah dalam keterangan resmi pada Selasa (23/11).

Menurut Saleh, Indonesia harus benar-benar berdaulat dalam pemenuhan vaksin COVID-19. Ketimbang menggunakan anggaran untuk impor vaksin, Saleh mengatakan sebaiknya anggaran digunakan untuk memulihkan perekonomian negara. Vaksin dalam negeri juga dinilai akan membantu rencana pemerintah terkait pemberian vaksin booster pada awal tahun 2022.

Halaman:
Reporter: Nuhansa Mikrefin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...