Resesi Ekonomi, Ancaman Kesejahteraan Negara

Image title
26 Agustus 2021, 16:41
resesi ekonomi, penyebab resesi ekonomi, dampak resesi ekonomi, mencegah resesi ekonomi, apa itu resesi ekonomi, resesi ekonomi adalah, resesi adalah, sejarah resesi di indonesia
123RF.com/alphaspirit
Ilustrasi resesi ekonomi.

Belakangan, resesi ekonomi memang menjadi momok tersendiri di tiap negara terdampak Covid-19. Di awal-awal penyebaran virus corona, beberapa negara saling susul masuk ke jurang resesi. Bahkan, sejumlah negara maju pun pernah mengonfirmasi masuk dalam krisis tersebut, di antaranya Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Italia, Korea Selatan, dan Indonesia.

Pada kuartal II tahun 2021, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07%. Konsumsi berkontribusi pada perekonomian Tanah Air  sebesar 5,6% dan investasi mencapai 8%. Dengan begitu, Indonesia berhasil lepas dari jeratan resesi ekonomi.

Advertisement

Apa Arti Resesi Ekonomi?

Resesi ekonomi atau biasa disebut resesi merupakan kondisi ketika menurunnya aktivitas ekonomi yang ditandai dengan lesunya produk domestik bruto (PDB) suatu negara selama dua kuartal berturut-turut. Sederhananya, resesi merupakan kontraksi besar atau pelambatan kegiatan ekonomi.

Meneruskan catatan The Balance, resesi ekonomi disebut sebagai kondisi penurunan secara signifikan dalam kegiatan ekonomi yang terjadi selama beberapa bulan, biasanya lebih dari tiga bulan.

Suatu negara yang terjerumus dalam jurang resesi ekonomi biasanya ditandai dengan merosotnya PDB, kenaikan angka pengangguran, lemasnya penjualan ritel, penurunan pendapatan rill, hingga industri manufaktur yang terpuruk.

Resesi ekonomi juga bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang menyentuh 0% atau bahkan minus. Indikator ini biasa digunakan untuk mengukur tingkat kemajuan dan perkembangan suatu negara karena bersinggungan langsung dengan naik-turunnya PDB.

Suatu negara bisa dikatakan resesi apabila pertumbuhan PDB sudah negatif selama dua kuartal berturut-turut atau lebih. Tapi, resesi bisa saja menghantam sebelum laporan triwulan dirilis.

Penyebab Resesi Ekonomi

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya resesi ekonomi:

  • Inflasi

Inflasi terjadi ketika melambungnya harga barang dan jasa secara terus-menerus hingga mampu menyeret suatu negara ke jurang resesi ekonomi.

Untuk mencegah terjadinya inflasi, beberapa negara menggunakan berbagai cara. Salah satunya, Bank Central Amerika Serikat (AS) yang membuat kebijakan dengan meningkatkan nilai suku bunga guna menekan aktivitas ekonomi. Walaupun cara ini juga berisiko menyebabkan resesi.

  • Gelembung Aset

Gelembung aset merupakan salah satu penyebab resesi ekonomi yang terjadi ketika para investor panik lantaran kondisi ekonomi yang carut-marut, lalu beramai-ramai menjual saham yang mereka miliki. Hal ini akan berdampak langsung pada pasar saham dan real estate. Apabila tidak segera diatasi, maka gelembung tersebut akan pecah dan terjadilah panic selling.

  • Deflasi

Bertolak belakang dengan inflasi, deflasi terjadi ketika harga barang dan jasa menurun secara terus-menerus. Deflasi cenderung berdampak pada para pemilik usaha yang disebabkan, salah satunya, ketika jumlah produksi yang membeludak secara bersamaan dari beberapa perusahaan, menurunya permintaa barang atau jasa, dan menurunnya jumlah uang yang beredar di pasaran.

  • Ketidakseimbangan produksi dan konsumsi

Produksi dan konsumsi yang seimbang menjadi pondasi suatu negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil. Apabila salah satunya lebih tinggi, maka akan terjadi masalah dalam siklus ekonomi. Semisal, angka produksi tinggi, namun angka konsumsi rendah, maka akan terjadi penumpukan stok persediaan barang.

  • Nilai impor lebih besar dari ekspor

Impor terjadi ketika negara tidak mampu memproduksi kebutuhannya secara mandiri, sehingga perlu membeli dari negara lain. Namun, nilai impor yang lebih tinggi dari ekspor dapat berakibat pada defisitnya anggaran negara.

  • Angka pengangguran

Tenaga kerja jadi salah satu penggerak roda perekonomian. Apabila suatu negara tidak mampu menciptakan lapangan kerja secara merata, maka akan berakibat pada meningkatnya angka pengangguran. Angka pengangguran yang tinggi bisa berefek pada meningkatnya kriminalitas karena harus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Selain itu, ada beberapa fakto lain yang bisa menyebabkan resesi, di antaranya guncangan atau masalah ekonomi mendadak, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berimbas pada penghematan tenaga kerja manusia, dan sebagainya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement