Harga nikel acuan Indonesia pada April 2024 naik 8,7% menjadi US$ 17.424,52 per ton metrik kering (dmt). Angka ini mengakhiri tren penurunan sejak Juni 2023.
Rencana Cina untuk meningkatkan pembelian nickel pig iron untuk persediaan dalam negerinya memicu lonjakan harga nikel ke level tertinggi dalam tujuh bulan.
Kementerian ESDM akan melaksanakan lelang ulang 8 wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) minerba untuk komoditas emas, galena, tembaga, nikel, bijih besi, dan batu bara. Berikut 8 WIUP yang dilelang.
Tren koreksi harga nikel acuan masih berlanjut. Kementerian ESDM merilis harga acuan Maret 2024 di level US$ 16.021,67 per dmt, turun 0,8% dibandingkan harga Februari US$ 16.151 per dmt.
Kementerian ESDM melaporkan cadangan nikel Indonesia mulai menipis, terutama untuk jenis saprolite atau nikel kadar tinggi yang hanya tersisa sekitar 13 tahun, sedangkan limonite tersisa 33 tahun.