Bos Smelter Morowali Keluhkan Harga Patokan Nikel yang Terlalu Mahal

Image title
13 Oktober 2020, 15:15
hpm nikel, harga patokan mineral, nikel, smelter, morowali
PT Antam TBK
Ilustrasi. Pengusaha smelter mengeluhkan harga patokan mineral (HPM) yang terlalu tinggi.

Aturan harga patokan mineral atau HPM untuk tata niaga nikel yang terbit tahun ini menyisakan sejumlah persoalan. Chief Executive Officer PT Indonesia Morowali Industrial Park Alexander Barus mengatakan pabrik pemurnian atau smelter membutuhkan waktu untuk menyesuaikan kebijakan baru itu.

Pasalnya, HPM membuat harga bijih nikel menjadi lebih mahal. “Kami bukan tidak setuju, tidak menolak HPM. Tapi berilah kami nafas kenaikannya tidak langsung US$ 10 per metrik ton,” kata dia dalam diskusi virtual, Selasa (13/10).

Advertisement

Ia mengusulkan kenaikannya sekitar US$ 2 hingga US$ 5 per metrik ton dulu. “Lalu, nanti kami evaluasi sehingga beban anti dumping dan input bisa kami hitung juga,” ujar Alexander.

Masalah yang pengusaha smelter alami tidak hanya soal HPM. Persoalan lokasi yang sulit dan pasokan listrik tak memadai juga kerap terjadi. Regulasinya pun sering berubah-ubah. Sikap pemerintah yang tak konsisten dalam membuka-tutup keran ekspor bijih nikel sempat membuat investor Tiongkok gelisah.

Kepastian larangan ekspor itu akhirnya terlaksana awal tahun ini. Investor dari Negeri Panda lalu berbondong-bondong datang menanamkan modalnya.

Melansir dari situs IMIP, saat ini ada lima smelter yang beroperasi di kawasan industri nikel tersebut. Pertama, PT Sulawesi Mining Investment dengan kapasitas 300 ribu metrik ton per tahun nickel pig iron. Perusahaan merupakan hasil kerja sama Shanghai Decent Investment (Group) Co Ltd dengan PT Bintang Delepan Investama.

Kedua, PT Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Steel Industry. Kapasitas smelter-nya 600 ribu metrik ton per tahun nickel pig iron. Ketiga, PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel, merupakan pabrik baja nirkarat dengan kapasitas satu juta ton.

Keempat, PT Indonesia Ruipu Nickel and Chrome Alloy. Pabrik high-carbon ferrochrome ini berkapasitas 600 ribu ton per tahun dengan pabrik baja nirkarat 700 ribu ton. Terakhir, PT Tsingshan Steel Indonesia dengan produksi nickel pig iron mencapai 500 ribu ton per tahun.

Soal HPM Nikel

Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian (AP3I) sebenarnya telah mendorong para anggota segera menerapkan pelaksanaan Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2020 tentang tata cara penetapan harga patokan penjualan mineral logam dan batu bara.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement