BUMN Dapat PMN Rp 41,3 T di 2023, Ini Rincian Penggunaan Dananya

Syahrizal Sidik
30 September 2022, 15:06
6 BUMN Dapat PMN Rp 41,3 T di 2023, Ini Rincian Penggunaan Dananya
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/tom.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2022). Rapat tersebut membahas RKP dan RKA K/L Tahun Anggaran 2023, usulan BUMN penerima PMN Tahun Anggaran 2023 serta usulan tentang rencana IPO/Right Issue.

Sebanyak empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), akan memperoleh Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 41,3 triliun untuk tahun anggaran 2023. Nilai ini lebih rendah dari nilai PMN yang diajukan oleh Kementerian BUMN sebelumnya kepada 10 BUMN senilai Rp 67,82 triliun.

Selain mendapat kucuran PMN, korporasi negara juga akan memperoleh alokasi dari cadangan investasi senilai Rp 5,7 triliun pada tahun depan. Secara rinci, PMN itu akan digelontorkan sebesar Rp 10 triliun kepada PT PLN (Persero). Kemudian, PT Hutama Karya (Persero) akan mendapat kucuran Rp 28,9 triliun. PT LEN Industri atau Defend ID akan memperoleh kucuran PMN Rp 1,75 triliun dan PT Airnav Indonesia Rp 659,2 miliar.

Sebagai gambaran, dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR sebelumnya, Kementerian Keuangan beserta DPR menyetujui akan menyuntikkan PMN senilai Rp 45,84 triliun. Dua nama BUMN lainnya yang juga akan memperoleh PMN pada tahun depan ialah PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) senilai Rp 1,5 triliun dan PT RNI berupa PMN non tunai Rp 2,56 triliun melalui konversi piutang. 

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, PMN yang diberikan kepada BUMN sifatnya merupakan penugasan agar perusahaan melakukan aksi korporasi, bukan untuk menutup kerugian. "Kalau PMN untuk BUMN karena rugi itu enggak, ini semua penugasan. Kalau gak ada penugasan, gak perlu PMN," kata Arya kepada wartawan di Gedung Kementerian BUMN, Kamis (29/9). 

Berikut ini adalah rincian dari penggunaan PMN tersebut: 

1. PLN Rp 10 triliun -  Bangun Pembangkit di Daerah 3T

PMN yang digunakan PLN di tahun 2023 itu sudah dikukuhkan untuk pembangunan pembangkit di daerah 3T (terluar, tertinggal, dan terbelakang). Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto, mengatakan untuk pendistribusian di daerah terpencil, pihaknya memanfaatkan sumber daya lokal.

Dia menjelaskan, per Juni 2022 itu rasio elektrifikasi PLN yaitu 97,4%. Jadi masih jauh untuk 100%. Menurut laporan yang dipaparkan, ada beberapa daerah yang masuk zona merah terutama di Papua Barat, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain di daerah tersebut, sebagian di daerah Sumatera dan pedalaman Riau, rasio elektrifitasnya di bawah 95%. Sedangkan, untuk daerah lainnya yang masuk ke dalam kategori kuning ada di bawah 100%, dan tidak banyak daerah yang ada di kategori hijau seperti Bali dan Jakarta.

"Derah terutama Bali dan Jakarta, itu sudah 100%, artinya kita memanfaatkan PMN ini untuk menyalurkan listrik bagi saudara-saudara kita yang terpencil tersebut," kata Adi kepada wartawan di Gedung Kementerian BUMN.

Adapun, penerimaan PMN pada tahun 2023 disalurkan untuk pembangunan pembangkit Rp 1,7 triliun. Lalu untuk bangun transmisi dan gardu induk Rp 3,7 triliun. Kemudian, untuk membangun jaringan distribusi sebesar Rp 4,4 triliun.

 2. Hutama Karya Rp 28,84 triliun - Kebut Pengerjaan Trans Sumatera

PT Hutama Karya (HK) mendapatkan dana penyertaan modal negara atau PMN dengan nominal Rp 28,84 triliun untuk 2023. Direktur Utama PT Hutama Karya Budi Harto mengatakan dana PMN tersebut untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

“Hutama Karya diberikan tugas khusus dari pemerintah untuk menangani pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dan sudah berjalan dari tahun 2015,”katanya dalam acara "Ngobrol Pagi Kementerian BUMN", Kamis (29/9).

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail, Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...