Bank RI Masih Kuat di Tengah Kejatuhan Bank Besar AS, Ini Alasannya

Patricia Yashinta Desy Abigail
9 Mei 2023, 19:44
Bank RI Masih Kuat di Tengah Kejatuhan Bank Besar AS, Ini Alasannya
Dokumentasi Bank Mandiri
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) optimistis sektor perbankan Tanah Air masih cukup kuat di tengah kejatuhan bank besar di Amerika Serikat (AS). Sejumlah indikator bank di dalam negeri masih menunjukkan pertumbuhan. 

Merujuk laporan The Federal Reserve, tekanan di sistem perbankan, real estat, dan inflasi yang terus-menerus menimbulkan kekhawatiran atas stabilitas keuangan, meskipun sistem keuangan Amerika Serikat secara keseluruhan tetap stabil. 

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro berpendapat, perbankan Indonesia saat ini masih relatif terlindungi dari dampak gagalnya perbankan AS karena eksposurnya yang terbatas. Andry menuturkan, jika dilihat dari berbagai indikator perbankan, Indonesia masih cukup memiliki ketahanan menghadapi gejolak global.

Sebabnya, kualitas aset masih terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan/NPL yang cenderung terus menurun. Selain itu, permodalan perbankan yang kuat dengan rasio kecukupan modal berada pada 26%, jauh di atas ketentuan.

Sementara penyaluran kredit bank domestik masih tumbuh 9,9% secara tahunan, meski sedikit melambat dibandingkan posisi akhir tahun 2022 yang mencapai 11% yoy. Lalu, pertumbuhan DPK cenderung melambat mencapai 7% yoy dengan likuiditas secara umum masih memadai.

"Hal itu tercermin dari rasio pinjaman terhadap simpanan atau LDR yang masih berada di level 80%," ujar Andri, dalam Mandiri Economic Outlook Kuartal II 2023, Selasa (9/5).

Andry optimis, dari sisi indikator makro, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih tinggi pada triwulan II 2023 dibandingkan triwulan I 2023. Memasuki triwulan II 2023, menurutnya berbagai indikator ekonomi di dalam negeri menunjukkan perbaikan. 

"Di tengah tekanan perlambatan ekonomi global, kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2023, masih berpotensi tumbuh stabil pada kisaran 5,07% secara tahunan," ungkapnya. 

Optimisme tersebut tercermin dari Indeks keyakinan konsumen (IKK) pada Maret 2023 terus mengalami kenaikan menjadi 123,3. Sementara pada April, Purchasing Manager index (PMI) yang mengukur kinerja sektor manufaktur menunjukkan pertumbuhan signifikan ke 52,7 tertinggi dalam 7 bulan terakhir.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...