Berita DBS Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

DBS Group memprediksikan Amerika Serikat (AS) tidak akan terperosok ke dalam resesi, namun pertumbuhan ekonominya melambat.

Ekonomi senior DBS Bank Radhika Rao menilai perlambatan ekonomi pada semester kedua disebabkan minimnya faktor pendorong.

Bank DBS Indonesia menyalurkan fasilitas pembiayaan perdagangan (trade financing) senilai US$ 50 juta atau setara Rp 808 miliar (kurs Rp 16.195) kepada Permata Group.

Survei DBS juga menyoroti peran penting departemen keuangan dan treasury dalam perusahaan untuk menentukan arah jangka panjang bisnis global.

DBS mencatat telah menyalurkan dana hibah sebesar S$ 2.289,700 atau Rp 27,7 miliar kepada 18 social enterprise (SE) Indonesia.

Pendaftaran program DBS Foundation Grant berlangsung pada 15 Juli hingga 15 Agustus 2024.

PT Bank DBS Indonesia mencatat telah mengucurkan pendanaan berkelanjutan untuk nasabah korporasi sebesar Rp 6,1 triliun sepanjang 2023.

Saat ini, investasi semakin mudah dilakukan. Kamu bisa menggunakan aplikasi investasi online untuk mengontrol dana dan menumbuhkan kekayaan dari rumah.

Ekonom DBS juga menyebut pelaksanaan program dan makan siang gratis kecil kemungkinan memicu persoalan fiskal berkepanjangan.

Pemerintah menargetkan rasio utang naik jadi 40,1 persen pada 2025. Ekonom DBS menganggap angka tersebut masih tergolong rendah dibandingkan negara besar lainnya.

PT Bank DBS Indonesia mencapai rekor laba bersih sebesar Rp 1,69 triliun, serta pertumbuhan kredit mencapai 15% dalam laporan keuangan tahun 2023.

World Bank pada tahun 2021 mengungkap bahwa jumlah penduduk unbanked di Indonesia merupakan jumlah terbesar keempat di dunia.

DBS adalah bank pertama di Asia Tenggara yang memperbarui kebijakan batu baranya untuk memungkinkan penghentian pembangkit listrik tenaga batu bara secara bertahap.

Bank DBS Indonesia memulai perjalanan eksplorasi dan perayaan Tahun Naga Kayu yang penuh kebahagiaan dan kemakmuran dengan menggelar acara bertajuk "Bank DBS Indonesia Spring Festival 2024: Wood Drago

Bank DBS memperkirakan pasokan obligasi Indonesia akan menipis pada tahun ini. Hal ini berdasarkan empat faktor pendorong yang terungkap dalam riset DBS.