Indeks Wall Street turun dipengaruhi aksi jual saham teknologi meskipun masih mencatat performa positif dalam minggu liburan, dengan Dow Jones terkoreksi 0,77%.
Dengan hanya beberapa hari perdagangan yang tersisa di tahun ini, Nasdaq, S&P 500, dan Dow telah mencetak keuntungan masing-masing sebesar 33%, 26% dan 14% pada 2024.
Fluktuasi indeks Wall Street pada Kamis dengan Dow Jones hampir menghentikan penurunan terpanjang sejak 1974, sementara S&P 500 dan Nasdaq melemah seiring sesi berlangsung.
Wall Street ambruk dengan Dow Jones turun sepuluh hari beruntun, dipicu oleh proyeksi suku bunga The Fed yang mengecewakan dan pengurangan agresifitas pemangkasan suku bunga di masa depan.
Bursa saham Wall Street mengalami hari penurunan konsisten terpanjang sejak 1978, dipicu oleh rotasi menuju teknologi dan meninggalkan saham tradisional.
Wall Street bergerak fluktatif dengan Nasdaq mencatat rekor tertinggi, sementara investor menantikan keputusan The Fed terkait pemangkasan suku bunga mendatang.
Wall Street merespon data ekonomi AS yang kurang memuaskan dengan kestabilan yang tipis. S&P 500 dan Dow Jones mengalami penurunan mingguan, sementara Nasdaq mencatat kenaikan.
Setelah Bitcoin menembus level US$103.000 (Rp 1,6 miliar), beberapa analis memprediksi harga koin tersebut bisa naik dua kali lipat pada akhir tahun depan.
Indeks bursa di Wall Street Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif pada perdagangan hari Jumat (6/12), dengan S&P 500 dan Nasdaq Composite naik ke rekor baru.