Perusahaan pembiayaan Home Credit Indonesia mendapatkan pendanaan sebesar US$100 juta sekitar Rp1,5 triliun dari MUFG. Seluruh dana tersebut akan digunakan Home Credit untuk pembiayaan berbasis ESG.
Entitas usaha Sarana Menara Nusantara, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), PT Iforte Solusi Infotek (Iforte) serta PT Solusi Tunas Pratama meraih pinjaman Rp 1,3 triliun dari MUFG.
MUFG Bank Ltd (MUFG) menyepakati Sustainability-Linked Loan (SLL) senilai US$ 404 juta atau setara Rp 6,2 triliun untuk pengembangan dua pusat data (data center) di Jakarta, Indonesia.
Bank raksasa Jepang MUFG akan mengakuisisi perusahaan pembiayaan sepeda motor PT Mandala Mutifinance Tbk atau Mandala Finance dengan nilai US$ 465 juta atau sekitar Rp 7 triliun.
Akuisisi Home Credit Indonesia ditargetkan akan selesai di awal semester kedua tahun ini. Nilai akuisisi HCI oleh MUFG dan Adira Finance mencapai Rp 3,1 triliun.
Akulaku menargetkan untuk melayani 50 juta pengguna di Asia Tenggara pada 2025. Saat ini, perusahaan tersebut telah melayani konsumen bukan hanya di Indonesia tetapi juga di Malaysia dan Filipina.
MUFG berencana untuk berinvestasi US$ 200 juta (Rp 3,13 triliun) ke Akulaku. Rencana ini sejalan dengan pandangan raksasa keuangan Jepang tersebut bahwa Indonesia merupakan negara yang penting.