Alasan Kawasan Industri Batang Laris Manis, Tahap I Ludes Terjual

Andi M. Arief
9 Juni 2022, 19:21
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat Seremoni Implementasi Rencana Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi LG Energy Solution di Kawasan Industri Terpadu Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (8/6/2022). Dalam kunjungan itu, Pre
ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/rwa.
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat Seremoni Implementasi Rencana Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi LG Energy Solution di Kawasan Industri Terpadu Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (8/6/2022). Dalam kunjungan itu, Presiden meresmikan rencana tahap kedua industri baterai listrik terintegrasi LG Energy Solution dengan investasi sebesar Rp142 triliun dan akan menyerap sebanyak 20 ribu tenaga kerja.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bahwa Kawasan Industri Batang tahap I seluas 450 hektar telah habis terjual dalam waktu 1,5 Tahun.  Strategi penyediaan lahan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi minat investor pada kawasan tersebut.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembuatan konsep kawasan industri terpadu (KIT) Batang adalah hasil pembelajaran saat 33 perusahaan Cina melakukan relokasi akibat perang dagang Cina-Amerika Serikat. Saat itu, tidak ada satu perusahaan pun berminat pindah ke Indonesia. Mereka memilih untuk berinvestasi ke Thailand dan Vietnam. 

Basuki menjelaskan, konsep KIT Batang adalah investor hanya perlu membawa dana dan teknologi. Artinya, investor tidak harus membeli tanah di KIT Batang. 

"(Setelah) dipelajari, ternyata kita kalah bersaing karena tanah. Jadi, kebanyakan kawasan industri menjual tanah sehingga para investor tidak mau masuk. Investor hanya bawa uang dan teknologi, titik," kata Basuki dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Kamis (9/6). 

 Oleh karena itu, Basuki mengatakan, pemerintah mempersiapkan lahan dan infrastruktur dasar, seperti jalan industri dan air bersih. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan 10 tower rusunawa sebagai tempat tinggal tenaga kerja. 

Basuki mengatakan, mayoritas tenaga kerja yang diserap KIT Batang berasal dari Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan. Saat ini, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kompetensi pekerja tersebut. 

Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pengembangan KIT Batang tahap pertama seluas 450 hektar telah habis terjual ke para investor. Capaian tersebut adalah hasil dari kolaborasi erat antara Kementerian Investasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Tengah. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...