Dua Bulan Tersisa, Defisit APBN Baru 54,5% dari Target Tahun Ini

Abdul Azis Said
25 November 2021, 19:21
defisit apbn, apbn, pendapatan negara
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Pemerintah mencatat semua sumber penerimaan negara tumbuh dua digit pada Oktober 2021.

Kementerian Keuangan melaporkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Oktober 2021 mencapai Rp 548,9 triliun atau 3,29% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, defisit APBN hingga Oktober baru mencapai 54,5% dari target tahun ini Rp 1.006,4 triliun dan lebih rendah dibandingkan tahun lalu Rp 764,9 triliun.

"Secara keseluruhan APBN kita masih mengalami defisit, tetapi kalau dilihat defisit hingga Oktober dibadingkan target APBN maupun tahun lalu jauh lebih baik," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA edisi November, Kamis (25/11).

Kementerian Keuangan juga mencatat defisit keseimbangan primer turun hingga 56% dari Oktober 2020 yang mencapai Rp 513,2n triliun menjadi  Rp 266,9 triliun. Selain itu, realisasinya juga baru mencapai 42,2% dari target tahun ini sebesar Rp 633,1 triliun.

Realisasi defisit yang lebih rendah tersebut sejalan dengan pendapatan negara yang tumbuh lebih tinggi dan belanja negara yang  cenderung naik terbatas. Pendapatan negara tercatat Rp 1.510 triliun, atau 86,6% dari target tahun 2021. Realisasi ini naik 18,2% dari capaian tahun lalu.

Semua sumber pendapatan negara tumbuh dua digit. Penerimaa pajak tumbuh 15,3% dari tahun lalu menjadi Rp 953,6 triliun. Realisasi ini mencakup 77,6% dari target tahun ini sebesar Rp 1.229,6 triliun.

Penerimaan dari kepabenanan dan cukai tumbuh 25,5% sebesar Rp 205,8 triliun. Realisasi ini mencapai 95,7% dari target tahun ini. Begitu juga penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang tumbuh 25,2% dari tahun lalu menjadi Rp 349,2 triliun. Realisasi PNBP bahkan telah melampaui target tahun ini.

"Kami berharap sampai akhir tahun, semua pendapatan negara  bisa menembus di atas 100% sehingga kita berharap pendapatan negara bisa melebihi Rp 1.743,6 triliun," kata Sri Mulyani.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...