Arcandra Tanggapi Peluang Tambah Porsi Total & Inpex di Mahakam

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Pekerja beraktivitas di RIG Maera saat pengeboran sumur di masa transisi alih kelola ke PT Pertamina Hulu Mahakam, di South Tunu, Blok Mahakam, Kalimantan Timur, Senin (7/8). PT Pertamina Hulu Mahakam telah ditunjuk pemerintah menjadi pengelola wilayah ke
5/12/2017, 19.58 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mempersiapkan proses administrasi mengenai peluang tambahan porsi hak kelola Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation di Blok Mahakam, Kalimantan Timur. Tujuannya agar pembagian hak kelola blok minyak dan gas bumi di Kalimntan Timur itu berjalan lancar menjelang tenggat waktu berakhirnya kontrak.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan sudah mengetahui adanya kesepakatan antara Pertamina dan kedua kontraktor itu mengenai hak kelola di Blok Mahakam setelah kontrak berakhir 31 Desember 2017 nanti. Dalam kesepakatan itu, Total dan Inpex akan mendapatkan hak kelola 39%.

Sebagai tindak lanjut kesepakatan tersebut, Kementerian ESDM sedang merampungkan proses administrasinya. Tapi, Arcandra tidak merinci apa saja persyaratan administrasi itu.

Yang jelas, harapannya, penyelesaian persyaratan administrasi itu bisa berjalan mulus. “Sedang diselesaikan surat-menyurat yang berkaitan dengan proposal Total dan Inpex di Blok Mahakam,” kata dia di Jakarta, Selasa (5/12).

Sebelumnya, manajemen PT Pertamina (Persero) menyatakan pihaknya masih mengkaji kemungkinan penambahan porsi hak kelola Total dan Inpex di Blok Mahakam. Jika disetujui semua pihak maka kedua kontraktor minyak dan gas bumi (migas) asing itu berpeluang mendapatkan hak kelola 39%, dari sebelumnya hanya 30%.

Halaman: