PT Pertamina (Persero) berpeluang mengelola salah satu lapangan minyak di Iran. Hal ini merupakan salah satu pembahasan saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar ke Iran, akhir pekan lalu.
Menurut Arcandra, dalam pertemuan itu, pemerintah Iran mengatakan salah satu dari dua lapangan Iran yakni Ab-Teymour dan Mansouri berpeluang besar digarap Pertamina. “Mereka berjanji untuk yang satu positif lah ada kemungkinan, chance itu sangat besar,” kata dia di Kementerian ESDM, Kamis (10/8).
(Baca: Luhut Lobi Iran untuk Tunjuk Langsung Pertamina Kelola Lapangan Migas)
Arcandra mengatakan lapangan yang berpeluang besar dikelola Pertamina itu tidak ada kompetisi. Sedangkan untuk satu lapangan lagi, masih berkompetisi dengan Lukoil, yang merupakan perusahaan migas asal Rusia dan Maersk Oil, asal Denmark.
Untuk lapangan yang masih berkompetisi, hasilnya akan diputuskan empat bulan lagi. “Saya tidak tau mana yang dikasih itu. Saya juga lupa yang mana, yang kecil,” ujar Arcandra.
(Baca: Keputusan Pertamina Kelola Ladang Minyak di Iran Tertunda Empat Bulan)
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam juga membenarkan maksud Arcandra terkait peluang besar Pertamina mendapatkan salah satu lapangan tersebut. Sayangnya Syamsu tak mau mendetailkan lapangan mana yang dimaksud. Yang jelas, dua lapangan tersebut masing -masing diperkirakan memiliki cadangan minyak lebih dari 1,5 miliar barel.
Pertamina juga sudah memasukkan proposal ketertarikannya ke National Iranian Oil Company (NIOC) awal tahun ini. "Kami ikut bidding di dua lapangan itu, dua-duanya ada kompetitor," kata Syamsu kepada Katadata, Kamis (10/8).
(Baca: Pertamina Bersaing dengan Perusahaan Rusia Kelola Ladang Minyak Iran)
Iran merupakan negara dengan cadangan minyak terbesar ke-4 di dunia. Total cadangan minyak terbukti di negara tersebut mencapai 157 miliar barel atau setara 9,3 persen dari total cadangan terbukti di dunia. Iran juga memiliki cadangan gas terbukti terbesar di dunia sebesar 1,200 triliun kaki kubik (TCF), yang setara dengan 18,2 persen dari total cadangan dunia.