Dirjen Baru Minerba Harap Proyek Smelter Freeport Tetap Rampung 2023

Wahyu Dwi Jayanti | KATADATA
Ilustrasi, fasilitas pemurnian atau smelter. Dirjen Minerba Kementerian ESDM berharap proyek hilirisasi tetap berjalan sesuai ketentuan.
10/8/2020, 19.08 WIB

Selain soal mobilitas kontraktor yang terhambat, pembangunan smelter Freeport juga terkendala pasokan material untuk pembangunan. Hal ini disebabkan adanya pembatasan di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Freeport Indonesia menargetkan pembangunan smelter di JIIPE rampung 2023, dan akan mengebut pembangunannya mulai Agustus 2020. Awal tahun ini, proses pembangunan masih berupa pemadatan tanah.

Untuk membangun proyek senilai US$ 3 miliar atau setara Rp 41 triliun ini, Freeport Indonesia mendapat pinjaman sebesar US$ 2,8 miliar atau Rp 38 triliun dari sembilan bank. Biaya terbesar dialokasikan untuk engineering, procurement, & construction (EPC).

Pembangunan smelter ini sejalan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu bara (Minerba). Perusahaan tambang diwajibkan melakukan pemurnian untuk meningkatkan nilai tambah produk hasil pertambangan.

Meski demikian, Orias tidak membeberkan sampai kapan Freeport Indonesia akan menunda pembangunan smelter ini. Ia hanya menyatakan, kelanjutan pembangunan akibat penundaan ini akan dibahas dengan Kementerian ESDM.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan