Pengembangan Panas Bumi Lambat, Pertamina Sarankan Skema Cost Recovery

ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Instalasi sumur geothermal atau panas bumi milik PT Geo Dipa Energi di dataran tinggi Dieng Desa Pranten, Bawang, Batang, Jawa Tengah, Senin (13/1/2020).
15/7/2021, 10.44 WIB

Upaya lainnya adalah dengan ekspansi penambahan kapasitas PLTP yang sudah ada saat ini. "Pemanfaatan teknologi binary cycle juga didorong sehingga terjadi penambahan kapasitas dengan peningkatan efisiensi," ujarnya kepada Katadata.co.id, beberapa waktu lalu, Selasa (15/6).

Sementara, Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Harris menyebutkan kapasitas terpasang PLTP saat ini baru mencapai 2.130,7 MW. Sementara, Indonesia sendiri tercatat sebagai salah satu negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia.

Oleh karena itu, perlu upaya keras dalam mengejar pemanfaatan potensi panas bumi yang cukup besar ini. "Target kapasitas terpasang PLTP pada 2030 sebesar 4.550 MW," katanya.

Guna merealisasikan target tersebut, pemerintah akan terus mengoptimalisasikan sumber daya pada wilayah kerja panas bumi (WKP) yang telah berproduksi. Termasuk menggunakan binary skala kecil.

Kemudian melakukan sinergi BUMN panas bumi dalam mempercepat pengembangan sektor ini. Penggunaan dana PISP (Pembiayaan Infrastruktur Sektor Panas Bumi) dan GREM (Geothermal Resource Risk Mitigation) untuk pendanaan eksplorasi. Lalu, perbaikan regulasi harga listrik dari pembangkit berbasis EBT melalui Perpres.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan