Freeport Akan Genjot Penggunaan Biodiesel 30% dalam Operasionalnya

Ilustrasi alat berat di tambang Freeport Indonesia.
26/7/2021, 19.53 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya menyampaikan realisasi penyaluran program mandatori B30 hingga semester I 2021 telah mencapai 4,3 juta kilo liter (KL). Capaian tersebut tercatat 46,7% dari target penyaluran biodiesel yang ditetapkan pada 2021.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan program biodiesel ini telah memberikan manfaat ekonomi setara Rp 29,9 triliun. Angka tersebut terdiri dari penghematan devisa sebesar Rp 24,6 triliun dan nilai tambah dari Crude Palm Oil (CPO) menjadi biodiesel sebesar Rp 5,3 Triliun.

Selain itu, implementasi biodiesel juga telah berhasil mengurangi emisi CO2 sebesar 11,4 juta ton CO2e. "Penyediaan dan pemanfaatan B30 telah menempatkan Indonesia pada posisi terdepan di dunia dalam implementasi biodiesel," ujar Dadan.

Pada tahun ini, alokasi biodiesel ditetapkan sebesar 9,2 juta KL. Hal itu didukung oleh 20 Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BU-BBN) yang mengikuti pengadaan FAME dan 20 BU-BBN yang wajib mencampur BBN jenis biodiesel dengan BBM jenis minyak solar.

Rata-rata serapan setiap bulan diperkirakan sebesar 766 ribu KL. Sejak Januari hingga Juni 2021, capaian rerata pemenuhan pemesanan pembelian (purchase order) bulanan mencapai 93.03%, dengan serapan terendah pada Januari dan tertinggi pada Juni 2021.

Halaman: