Mau Dibubarkan, PLN Batu Bara Hanya Pasok 20% Total Kebutuhan PLTU

ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nym.
Pekerja melakukan bongkar muat batu bara di Dermaga Cendrawasih Mustika Indah, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (18/12/2021).
11/1/2022, 12.19 WIB

Pemerintah berencana mentransformasi grup PLN, salah satunya dengan membubarkan salah satu anak usahanya yaitu PLN Batu Bara (PLN BB). Kebijakan ini diambil menyusul kisruh pasokan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) PLN beberapa waktu lalu.

Padahal berdasarkan sumber Katadata.co.id, yang memahami mekanisme pengadaan batu bara untuk pembangkit listrik PLN selama ini, PLN BB hanya mendapat kuota 20%. Sisanya, pasokan batu bara untuk pembangkit listrik dipenuhi dari divisi atau unit lain.

"Banyak yang mungkin belum tahu, pada dasarnya pintu masuk (batu bara) ke PLN bukan hanya PLN BB, mungkin dari namanya jadi seolah pembelian batu bara semua lewat PLN BB saja," kata sumber tersebut, Selasa (11/1).

Menurut dia, pengadaan pasokan batu bara untuk pembangkit listrik selama ini paling besar justru berasal dari Divisi Batu Bara Direktorat Energi Primer PLN yang memiliki porsi 70%. Divisi ini memiliki peran yang terpisah dengan PLN BB.

"Sisanya yakni, Artha Daya Coalindo (ADC) untuk Indonesia Power, PT. PJB yang melakukan pembelian langsung, serta pihak swasta atau Independent Power Producer (IPP) yang terkadang mencari sendiri," kata sumber tersebut.

Meski terpisah, PLN BB terus menjalin komunikasi dengan Direktorat Energi Primer untuk setiap pengadaan batu bara. Untuk diketahui, selain membawahi Divisi Batu Bara, Direktorat Energi Primer juga membawahi tiga divisi lainnya yakni Divisi Gas dan BBM, Divisi Independent Power Producer, serta Divisi Perizinan dan Pertanahan.

Sumber ini pun menyayangkan sikap pemerintah yang seolah-olah mengkambinghitamkan PLN BB atas menipisnya pasokan batu bara untuk pembangkit listrik, mengingat, kontrak besar pengadaan batu bara selama ini berada di tangan Divisi Batu Bara. Sementara PLN BB tugasnya memasok batu bara ke PLTU-PLTU skala kecil dengan truk.

"Ada margin, kecil sekali. Tapi tujuannya bukan untuk mendapatkan margin, hanya untuk menghidupi saja. Prinsipnya untuk membantu memasok PLTU strategis," ujarnya.

Sementara, saat dikonfirmasi perihal tersebut Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana belum memberikan tanggapan. Begitu juga dengan Executive Vice President Komunikasi Korporat PLN Agung Murdifi.

Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan menginstruksikan agar anak usaha PT PLN yang bertugas menyediakan pasokan batu bara, yakni PLN BB segera dibubarkan. "Tidak ada batu bara lewat PLN. PLN Batu Bara kita minta untuk dibubarkan," katanya.

Pembubaran anak usaha PLN sebelumnya juga pernah diutarakan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Menurut dia Kementerian BUMN akan terus mentransformasi perusahaan-perusahaan pelat merah. Setelah sebelumnya Pertamina, Pelindo, Telkom, bank-bank BUMN, dan klaster kesehatan, kali ini giliran grup PLN.

“PLN Batu Bara ini anak perusahaan yang kalau sesuai visi Kementerian BUMN ke depan, kami ingin kurangi jumlah anak dan cucu perusahaan, apalagi yang tidak diperlukan. Ini salah satu yang kami tinjau, apakah perusahaan ini akan dimerger dengan PLN, ditutup atau apapun, belum kami putuskan,” kata Erick beberapa waktu lalu.

Reporter: Verda Nano Setiawan