Pendaftar BBM Subsidi MyPertamina Tembus 50.000 Kendaraan dalam 5 Hari

ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.
Petugas Pertamina menyosialisasikan aktivasi pendaftaran pembelian BBM bersubsidi kepada pengendara di SPBU Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, Jumat (1/7/2022).
5/7/2022, 11.06 WIB

Pertamina mencatat sudah ada 50.000 kendaraan yang terdaftar di aplikasi MyPertamina sejak pendaftaran dibuka pada 1 Juli lalu. Puluhan ribu konsumen tersebut mendaftarkan kendaraannya untuk memperoleh akses pembelian BBM bersubsidi Pertalite dan Solar.

Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menyatakan pengguna Aplikasi MyPertamina bertambah 4 juta dalam waktu 4 hari.

“Sejak 1 Juli sampai hari ini, kami mendapatkan antusiasme yang sangat tinggi dari masyarakat yang telah mendaftarkan kendaraannya di laman subsiditepat.mypertamina.id,” kata Irto dalam keterangan tertulis pada Selasa (5/7).

Saat ini, pendaftaran masih dibuka bagi konsumen yang ingin mendaftarkan kendaraannya sebagai penerima BBM subsidi. Selain melalui laman subsiditepat.mypertamina.id secara langsung, pendaftaran juga dapat diakses melalui aplikasi MyPertamina.

Bagi masyarakat yang tidak memiliki telepon genggang, konsumen dapat datang ke stan pendaftaran yang telah disediakan di SPBU Pertamina. Di sana, ujar Irto, telah disiagakan petugas yang akan membantu masyarakat mendaftar secara langsung.

“Kami melihat bahwa telah terbangun pemahaman dan kesadaran di masyarakat mengenai penyaluran BBM Subsidi untuk tepat sasaran. Pendaftaran akan diteruskan sampai seluruh masyarakat Indonesia yang berhak mendapatkan BBM Subsidi," jelas Irto.

Di sisi lain, upaya pemerintah untuk mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi melalui aplikasi MyPertamina dirasa menciptakan kebingungan di masyarakat. Hal ini lantaran sosialisasi yang dilakukan pemerintah dinilai kurang efektif.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi menilai komunikasi publik yang dilakukan pemerintah untuk mensosialisasikan penerapan subsidi tertutup dengan aplikasi MyPertamina kurang optimal.

Hal tersebut tercermin dari adanya kesalahpahaman di kalangan masyarakat mengenai proses penggunaan aplikasi tersebut. Menurut Tulus, opini masyarakat mengenai penggunaan aplikasi MyPertamina yakni setiap pembelian BBM bersubsidi di SPBU harus menggunakan aplikasi tersebut di ponsel pintar atau smartphone.

Padahal, aplikasi MyPertamina hanya digunakan sebagai medium pendaftaran calon penerima BBM bersubsidi. "Terjadi kepanikan publik perihal pendataan untuk untuk sepeda motor. Padahal, dari diskusi terakhir itu hanya berlaku pada kendaraan roda empat. Roda dua belum," kata Tulus dalam Energy Corner, Senin (4/7).

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu