Airlangga Sebut Harga BBM RI Murah di ASEAN, Pertalite Jadi Naik?

ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/YU
Petugas mengisi BBM ke kendaraan konsumen di SPBU 24.361.77 Mayang Mangurai, Kota Baru, Jambi, Kamis (14/4/2022).
Penulis: Happy Fajrian
17/8/2022, 14.24 WIB

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan harga BBM Indonesia masih relatif murah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Ia menyebut hal ini lantaran besarnya subsidi energi yang tahun ini mencapai Rp 502,4 triliun.

“Kita lihat harga keekonomian Pertamax sebenarnya Rp 15.150 per liter namun harga eceran saat ini masih Rp 12.500. Demikian pula dengan harga Pertalite yang keekonomiannya Rp 13.150, harga eceran masih diberikan Rp 7.650,” ujarnya dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2023, dikutip Rabu (17/8).

Ia membandingkan jika melihat beberapa negara lain di ASEAN, harga Pertalite tercatat relatif tinggi seperti di Thailand yakni Rp 19.500 per liter, Vietnam sebesar Rp 16.645, dan Filipina sebesar Rp 21.352.

Oleh karenanya dalam kenaikan harga BBM, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sudah berhasil menjadi peredam kejut atau shock absorber melalui subsidi energi.

Sementara itu untuk menjaga stabilisasi harga, Airlangga mengungkapkan Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus mendorong program kebijakan terkait keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif dengan masyarakat.

“Dengan begitu tantangan hiperinflasi bisa kita tangani di tahun ini dan tahun depan,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Antara