"SKK Migas sedang menunjuk beberapa perusahaan untuk diskusi lebih lanjut apakah di akhir 2025 atau 2026 ada yang siap untuk suplai," sambung Irmanto.
Guna menyediakan fasilitas LNG di di Blok Bahadopi, PT Vale Indonesia dan perusahan patungan TISCO dan Shandong Xinhai Technology akan menyisihkan dana US$ 300 juta dari nilai investasi US$ 2,1 miliar.
Sementara itu, pada 2023, PT Vale Indonesia mengalokasikan dana senilai US$ 5 juta untuk keperluan riset dan pengembangan LNG.
"Estimasi biaya senilai US$ 2,1 miliar untuk pembangunan pabrik termasuk di dalamnya US$ 300 juta untuk fasilitas LNG," ujar Irmanto.
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu