Pertamina dan Exxon Jajaki Pengembangan CCUS di Cekungan Sunda-Asri

Pertamina Hulu Energi
Ilustrasi pengeboran migas.
22/9/2022, 17.00 WIB

Di forum yang sama, Vice President Asia Pacific Low Carbon Solutions ExxonMobil, Tracy Lothian, mengatakan perusahaan telah sepakat dengan Pertamina untuk mengkaji potensi dari penggunaan teknologi CCUS hingga pemanfaatan hidrogen rendah karbon.

Menurut Lothian, hidrogen rendah karbon merupakan bahan bakar masa depan yang ramah lingkungan. Produksi hidrogen rendah karbon bisa dilakukan sejalan dengan penerapan teknologi CCUS di lapangan migas.

"Kami memproyeksikan hidrogen memiliki potensi pasar yang besar ke depan dan itu menjadi pendorong nyata untuk pertumbuhan CCUS," kata Lothian.

Selain di Indonesia, ExxonMobil juga mendirikan fasilitas LaBarge di Wyoming, Amerika Serikat. Proyek ini diklaim mampu menangkap 6 sampai 7 juta metrik ton CO2 per tahun. Rencananya, proyek ini akan dikembangkan untuk memperbesar daya serap hingga 1 juta lebih metrik ton per tahun pada 2025.

Lebih lanjut, ExxonMobil juga mengembangkan CCUS di kawasan industri Houston yang terletak di sepanjang pantai Teluk Meksiko. Di sana, ExxonMobil menyebut sekitar 500 miliar metrik ton CO2 bisa ditampung di bawah dasar laut.

"Kita akan membutuhkan banyak penyimpanan di banyak negara yang berbeda dan kita membutuhkan kolaborasi dan kemampuan internasional untuk memindahkan CO2. Dan yang terpenting akan membutuhkan mekanisme komersial agar orang semakin sering menggunakan penyimpanan penangkap karbon. Ini adalah cara untuk mengurangi emisi di masing-masing wilayah," tukas Lothian.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu