OPEC+ Pangkas Produksi, Harga Minyak dan Inflasi Berpotensi Terbang

123RF.com/sergeiminsk
Ilustrasi pengeboran minyak.
6/10/2022, 18.59 WIB

Pelaku industri memperkirakan hilangnya minyak mentah Rusia antara 1 hingga 2 juta barel per hari bergantung pada bagaimana Moskow bereaksi terhadap batas harga G7 pada minyak Rusia. Kebijakan itu bertujuan untuk memastikan minyak Rusia terus mengalir ke negara-negara berkembang tetapi dengan harga yang lebih rendah sebagai langkah untuk mengurangi pendapatan Moskow.

"Pasar masih underpricing kerugian yang sebenarnya," kata seorang pedagang minyak mentah yang berbasis di Singapura yang menolak disebutkan namanya karena kebijakan perusahaan.

Menteri Energi Arab Saudi, Abdulaziz bin Salman mengatakan pengurangan pasokan minyak secara riil sekitar 1 juta hingga 1,1 juta barel per hari. Tindakan ini sebagai respons terhadap kenaikan suku bunga global dan melemahnya ekonomi dunia.

Langkah itu memicu respons tajam dari Washington, yang menyebut kesepakatan OPEC+ sebagai pandangan picik. Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden akan terus menilai apakah akan merilis stok minyak strategis lebih lanjut untuk menurunkan harga minyak.

"Saudi, UEA (Uni Emirat Arab) dan Kuwait kemungkinan akan menanggung sebagian besar beban pemangkasan," kata Tilak Doshi, direktur pelaksana Doshi Consulting, yang sebelumnya bekerja di Saudi Aramco.

"Ini tamparan di wajah Biden oleh OPEC+," katanya, seraya menambahkan bahwa hubungan antara Rusia dan Saudi tampaknya semakin erat.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu