RI Masih Tahan Harga Pertalite dan Solar, Begini Subsidi BBM di ASEAN

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.
Pengendara roda empat membeli BBM di salah satu SPBU di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (3/1/2023).
Penulis: Happy Fajrian
5/1/2023, 19.07 WIB

Pertamina masih menahan harga BBM bersubsidi di tengah melandainya harga minyak dunia. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan hal tersebut lantaran harga Pertalite dan solar masih di bawah harga keekonomiannya.

Nicke menyebut bahwa harga Pertalite dan Solar Pertamina masih jauh di bawah harga BBM sejenis yang ditawarkan oleh SPBU swasta. Hal ini terjadi karena pemerintah masih memberikan subsidi BBM yang cukup besar.

“Contoh Solar, pemeritah jual Rp 6.800 per liter. Padahal kompetitor menjual lebih dari dua kali lipatnya, artinya yang disubsidi negara ini masih sangat besar, sekira Rp 6.500,” ujarnya saat mengumumkan penyesuaian harga BBM non subsidi Pertamax dan Dex, Selasa (3/1).

Menurut catatan Reforminer Institute, Indonesia menjual BBM dengan RON paling rendah di antara lima negara di ASEAN seperti Filipina, Vietnam, Thailand, Malaysia dan Singapura. Di Malaysia, BBM terendah adalah RON 95, Singapura dan Vietnam RON 92, Thailand dan Filipina RON 91.

“Porsi terbesar BBM yang dikonsumsi pada masing-masing negara merupakan jenis BBM dengan RON terendah di negara yang bersangkutan,” tulis laporan Reforminer.

Seperti di Filipina, 80% masyarakatnya menggunakan BBM RON 91, di Malaysia 85% menggunakan RON 95, Thailand 90% menggunakan RON 91 dan RON 95. Namun di Vietnam, 70% warganya menggunakan BBM RON 95 meski yang terendah RON 92. Sedangkan di Indonesia 79% menggunakan RON 90 atau Pertalite.

Lalu bagaimana skema pemberian subsidi BBM di negara-negara tersebut? Menurut data Kementerian ESDM, hanya Singapura yang tidak memberikan subsidi BBM. Berikut adalah kebijakan subsidi BBM di beberapa negara ASEAN:

  • Singapura

Pemerintah Singapura tidak memberikan subsidi BBM. Harga BBM ditentukan sesuai dengan mekanisme pasar. Tidak hanya itu, pajak dan retribusi di dalam komponen harga BBM juga relatif tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya. Adapun penentuan harga BBM dilakukan setiap 10 hari.

  • Thailand

Thailand memberikan subsidi terbatas untuk BBM jenis solar. Adapun subsidi diberikan dengan menggunakan beberapa mekanisme, antara lain melalui oil fuel fund, pembebasan pajak, dan pembatasan harga.

Sementara untuk penetapan harga terhadap jenis BBM lainnya diserahkan pada mekanisme pasar. Adapun penetapan harga BBM dilakukan setiap minggu atau mingguan.

  • Vietnam

Pemerintah Vietnam hanya akan memberikan subsidi pada saat kondisi sosial dan ekonomi dinilai dalam kondisi darurat. Pada kondisi tertentu pemerintah Vietnam memberlakukan pembatasan harga jual BBM untuk jenis RON 95, RON 92, dan solar.

Vietnam menggunakan dana stabilisasi untuk memberikan subsidi atau kompensasi BBM. Sementara penetapan harga jual BBM dilakukan setiap 10 hari.

  • Malaysia

Ada dua jenis BBM di Malaysia, yakni subsidi dan non subsidi. Sama seperti di Indonesia. Jenis BBM yang mendapat subsidi adalah BBM RON 95 dan diesel.

Adapun harga BBM dihitung dengan menggunakan Automatic Pricing Mechanism (APM). Scara teori, harga BBM di Negeri Jiran berubah setiap minggu mengikuti pergerakan harga minyak.

  • Filipina

Pemerintah Filipina hanya memberikan subsidi BBM untuk solar dan sektor tertentu seperti transportasi umum, nelayan, dan pertanian. Subsidi diberlakukan melalui program pantawid pasada yang mengenakan pajak lebih rendah untuk BBM jenis solar. Adapun penetapan harga jual BBM dilakukan mingguan.

  • Indonesia

Subsidi BBM di Indonesia diberikan melalui Pertamina untuk jenis BBM RON 90 atau Pertalite, dan solar CN 48 atau Biosolar. Subsidi atau kompensasi diberikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN.

Di luar dua jenis BBM tersebut, harganya mengikuti mekanisme pasar dengan penetapan harga jual dihitung setiap 30 hari. Meski demikian pemerintah mengusulkan agar hal penetapan harga dapat dilakukan setiap minggu.