Pemerintah Prioritaskan Mineral Kritis untuk Proyek Transisi Energi

PT Antam Tbk
Petugas menunjukkan produk feronikel shot setelah melalui proses peleburan.
25/1/2023, 14.29 WIB

Kementerian ESDM mencatat potensi sumber daya dan cadangan mineral yang terkandung dalam perut bumi Indonesia. Untuk nikel, Indonesia memiliki cadangan yang bisa dimanfaatkan sebesar 5,7 miliar ton dari total 17,69 miliar ton.

Selanjutnya dari sisi mineral tembaga tercatat cadangan bijih tembaga sebesar 3 miliar ton, sementara jumlah total sumber dayanya mencapai 15,96 miliar ton.

Pengolahan bijih tembaga juga dapat meningkatkan konsumsi listrik nasional. Kementerian ESDM mencatat pengolahan bijih tembaga yang sudah diolah menjadi produk akhir seperti kebel tembaga dapat berperan penting dalam proses transisi energi, terutama pada penyediaan komponen transmisi dan kabel jaringan.

Hilirisasi komoditas tambang di dalam negeri berpotensi mengerek konsumsi listrik di dalam negeri. Selain untuk operasional smelter, konsumsi listrik akan meningkat melalui tren elektrifikasi dan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

Lebih lanjut, implementasi hilirisasi pada bijih nikel berpotensi untuk meningkatkan serapan listrik domestik lewat hasil komoditas hilir berupa baterai, sistem penyimpanan atau storage system pada pembangkit energi terbarukan intermiten, hingga barang elektronik.

"Nikel ke depan sangat penting untuk produksi baterai, storage system dan bisa menjadi komponen elektronik," kata Arifin dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2022 pada Rabu (30/11).

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu