British Petroleum atau BP dikabarkan telah menjalin komunikasi dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk suplai gas alam cair (LNG) smelter nikel di Desa Bahomotope, Kecamatan Bahadopi, Morowali, Sulawesi Tengah.
Lokasi serta kesiapan fasilitas dan ketersediaan LNG dari Proyek Tangguh dinilai siap untuk mengirim pasokan LNG ke smelter yang ditarget beroperasi pada 2026 tersebut.
Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Mohammad Kemal, menyampaikan jatah alokasi kargo LNG Tangguh untuk smelter Bahadopi mempertimbangkan kontrak eksisting kepada kebutuhan domestik maupun ekspor. Kargo yang tersedia tersebut akan dialokasikan kepada Vale.
"Saat ini proses aspek komersialisasi antara BP dan Vale sedang berlangsung termasuk mencocokkan periode kebutuhan Vale dengan ketersediaan kargo dari Tangguh," kata Kemal lewat pesan singkat pada Selasa (21/2).
Meningkatnya kebutuhan energi bersih di masa transisi memberikan peningkatan kebutuhan gas alam sebagai pengganti bahan bakar pembangkit dari bahan bakar batu bara di pabrik smelter.
SKK Migas dan BP berupaya menyuplai kebutuhan LNG domestik sebagai prioritas termasuk kebutuhan smelter dalam negeri, satu diantanya yakni penyaluran LNG kepada Vale.
"Pada akhirnya usulan alokasi tersebut akan disampaikan kepada Menteri ESDM untuk mendapatkan persetujuan. Untuk mempercepat proses, maka usulan alokasi dan penyelesaian komersial selanjutnya dapat dilakukan secara pararel," ujar Kemal.
Sebelumnya, Smelter Bahadopi diprediksi membutuhkan gas alam cair (LNG) sebanyak 22 juta British Thermal Unit (mmBtu) per tahun yang menghasilkan daya 500 megawatt (MW) untuk memenuhi 28% kebutuhan listrik smelter.
Proyek kerja sama antara Vale dengan Taiyuan Iron & Steel Limited (TISCO) dan Shandong Xinhai Technology memiliki nilai investasi sekitar Rp 37 triliun dan sanggup mengolah 73.000 metrik ton nikel per tahun.
Pabrik pengolahan bijih nikel itu nantinya akan menerima suplai bahan baku dari tambang Vale yang berlokasi di Kecamatan Bungku Timur, Morowali.
"SKK Migas sedang menunjuk beberapa perusahaan untuk diskusi lebih lanjut apakah di akhir 2025 atau 2026 ada yang siap untuk suplai," kata Direktur Keuangan Vale, Bernardus Irmanto saat penandatanganan Perjanjian Investasi Blok Bahodopi antara Vale, TISCO dan Shandong Xinhai Technology, Selasa (6/9/2022).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan proyek LNG Tangguh Train 3 yang terletak di Teluk Bintuni, Papua Barat nantinya akan menjadi pemasok LNG untuk keperluan pabrik atau industri di dalam negeri.
"Pemerintah punya proyek LNG di Bintuni yang diharapkan bisa mengalokasikan proyek-proyek di dalam negeri," kata Airlangga saat ditemui wartawan setelah agenda groundbreaking Smelter Bahodopi pada Jumat (10/2).
Proyek Train Tangguh 3 dijalankan oleh British Petroleum atau BP dengan kapasitas produksi 3,8 metrik ton per tahun. Proyek ini dikembangkan berdasarkan persetujuan rencana pengembangan II, dengan nilai investasi dapat mencapai US$ 11 miliar atau setara Rp 159 triliun.
Hasil produksi Train 3 yang ditargetkan rampung Maret 2023 akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan gas domestik. Hal ini termasuk untuk kebutuhan pembangkit listrik PT PLN.