PLN Bangun Kolaborasi Nasional Kembangkan PLTS Apung 42 MWp di Batam

Dok PLN
Penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara PT PLN Batam, PT PLN Nusantara Power dan PT Energi Baru TBS tentang rencana studi kerja sama potensi, pengembangan, pembangunan, kepemilikan, dan pengoperasian proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Indonesia, pada Senin (17/4).
Penulis: Anshar Dwi Wibowo - Tim Publikasi Katadata
21/4/2023, 14.00 WIB

“Pembangunan PLTS ini merupakan proyek EBT terbesar di Kepulauan Riau yang akan meningkatkan perekonomian dan menjadi etalase untuk mengundang investor luar untuk berinvestasi di Batam,” kata Irwansyah.

Irwansyah menambahkan, PLN Batam mendukung penuh transisi energi yang sudah tertuang di RUPTL PLN Batam dan merupakan program Pemerintah untuk peningkatan bauran energi baru terbarukan dan pengembangan PLTS hingga 125 Megawatt (MW) di tahun 2026.

“Melalui sinergi antara PT Energi Baru TBS, PT PLN Nusantara Power dan PT PLN Batam. Kita harapkan kegiatan ini menjadi batu loncatan untuk menginisiasikan kerja sama yang lebih besar dan kemitraan untuk pengembangan EBT lainnya. Harapan kami ke depannya kerja sama ini tidak terbatas hanya di Wilayah Batam dan bisa dikembangkan untuk daerah lain,” kata Irwansyah.

Direktur Utama Energi Baru TBS Dimas Adi Wibowo juga menyampaikan antusiasmenya untuk berkolaborasi dengan Nusantara Power dan PLN Batam. Dengan kapasitas 42 MWp, total investasi yang akan dikeluarkan oleh TBS diperkirakan mencapai US$50 juta dan diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2024. 

Menurutnya, proyek ini menjadi prioritas TBS dalam sektor energi terbarukan dan akan menjadi proyek energi terbarukan skala besar pertama di Pulau Batam.

“Kami sangat antusias untuk bekerja sama dengan Nusantara Power dan PLN Batam dalam proyek PLTS Apung Tembesi ini. Proyek ini merupakan langkah penting dalam transformasi energi di Pulau Batam dan dukungan kami terhadap visi pemerintah untuk mencapai target energi terbarukan,” ungkap Dimas.

Halaman: