Aura Damai Kian Terasa, AS Tunda Kenaikan Tarif Impor Tiongkok
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya memutuskan untuk menunda kenaikan tarif terhadap impor barang asal Tiongkok yang awalnya dijadwalkan pada akhir pekan ini. Dikutip dari Reuters, Trump mengatakan pada Minggu (24/2) keputusan ini diambil berkat kemajuan yang berhasil dicapai dalam lanjutan perundingan dagang dengan Tiongkok di Washington DC, AS, pekan lalu.
Trump telah merencanakan untuk meningkatkan tarif menjadi 25 persen dari 10 persen pada impor asal Tiongkok senilai US$200 miliar jika kesepakatan antara dua ekonomi terbesar di dunia ini tidak juga tercapai pada lanjutan perundingan dagang dengan Tiongkok pada Jumat (22/2) kemarin. Namun, pembicaraan akhirnya diperpanjang hingga akhir pekan setelah tercapai kesepakatan tentang nilai tukar selama perundingan pekan lalu.
Para negosiator berusaha untuk mengatasi perbedaan pada perubahan perlakuan Tiongkok terhadap perusahaan BUMN-nya, subsidi, transfer teknologi paksa dan pencurian kekayaan intelektual siber.
Trump mengatakan dalam tweet bahwa kemajuan telah dibuat pada sejumlah isu krusial, termasuk di antaranya terkait perlindungan kekayaan intelektual, transfer teknologi, pertanian, sektor jasa dan nilai tukar.
(Baca: Dipengaruhi Sentimen Negatif dari AS, IHSG Terkoreksi 0,56%)
"Saya akan menunda kenaikan tarif AS yang dijadwalkan untuk 1 Maret. Dengan asumsi kedua belah pihak membuat kemajuan tambahan, kami akan merencanakan pertemuan dengan Presiden Xi dan saya sendiri, di Mar-a- Lago, untuk menyimpulkan kesepakatan. Akhir pekan yang sangat baik untuk AS & Cina!” kata Trump dalam cuitannya di media sosial Twitter @realDonaldTrump, Minggu (24/2).
Mar-a-Lago adalah properti milik Trump yang berlokasi di Florida, dimana kedua pemimpin negara yang tengah berkonflik dagang tersebut pernah bertemu sebelumnya.
Penundaan tarif merupakan kemajuan yang paling terlihat dalam masa 90 hari gencatan senjata tarif dalam upaya untuk mengakhiri perang dagang yang telah berlangsung selama setahun. Kabar ini akan disambut gembira oleh pasar sebagai tanda berakhirnya perang dagang yang telah mengganggu perdagangan senilai ratusan miliar dolar barang yang telah memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
Selama pembicaraan yang berlanjut hingga akhir pekan, AS dan perwakilan Tiongkok membahas tentang bagaimana mendorong agar kesepakatan perdagangan dapat tercapai setelah membuat berbagai kemajuan pada sejumlah masalah krusial lainnya. Kedua belah pihak pada hari Minggu kemarin membahas isu tentang tarif serta komoditas dagang.
(Baca: Kenaikan IHSG Pekan Lalu 1,76% Ditopang Sektor Tambang dan Keuangan)
AS dan Tiongkok juga telah menegosiasikan mekanisme penegakan kesepakatan. Pihak AS menginginkan mekanisme yang kuat untuk memastikan bahwa komitmen reformasi Tiongkok ditindaklanjuti sampai selesai, sementara Tiongkok menginginkan proses "adil dan obyektif".
Trump mengatakan pada hari Jumat ada "peluang bagus" kesepakatan akan muncul, dan meramalkan bahwa ia mungkin memperpanjang batas waktu 1 Maret dan akan segera merencanakan pertemuan dengan Xi untuk menyimpulkan kesepakatan.