Setiap tahun, Airline Passenger Experience Association (APEX) merilis daftar maskapai terbaik di dunia yang menerima penghargaan World Class. APEX merupakan asosiasi maskapai internasional yang didedikasikan untuk meningkatkan pengalaman penumpang.
Penghargaan APEX World Class diberikan kepada maskapai penerbangan terbaik di dunia dalam pencapaian standar internasional keselamatan, kesejahteraan, keberlanjutan, layanan, dan inklusivitas.
Penilaian dilakukan dengan audit ekstensif oleh para profesional di Yates and Partners, tinjauan sejawat oleh Associate Professor Dr. Max Winchester di Victoria University di Melbourne, serta ulasan penumpang berdasarkan Net Promoter Score (NPS) selama satu tahun.
Berikut daftar maskapai terbaik di dunia versi APEX World Class 2022.
1. Emirates
Emirates adalah maskapai penerbangan global yang melayani 150 bandara di 78 negara dari pusatnya di Dubai, Uni Emirat Arab. Berdasarkan The Emirates Group Annual Report 2021-2022, hingga 31 Maret 2022, Emirates mengoperasikan lebih dari 1.100 penerbangan penumpang mingguan ke 127 bandara di seluruh dunia.
Pada 2021-2022, Emirates memperkuat kemitraan strategisnya dengan Qantas dan flydubai, serta memperluas kemitraan interline dan codeshare di seluruh Eropa, Amerika, Afrika, dan Asia termasuk dengan Aeromar, airBaltic, Airlink, Azul, Cemair, Garuda Indonesia, Gulf Air, Maladewa, South African Airways dan TAP Air Portugal.
Emirates juga menandatangani perjanjian dan meluncurkan inisiatif dengan mitra pariwisata di berbagai tujuan untuk mendukung pemulihan perjalanan dan pariwisata. Dengan peningkatan kapasitas secara signifikan di sebagian besar pasar, total pendapatan Emirates meningkat 91% menjadi US$16,1 miliar.
Atas pencapaiannya, APEX memberi penghargaan World Class pada Emirates sebagai salah satu maskapai terbaik di dunia, terutama dalam aspek hiburan selama penerbangan dan eksekusi layanan yang elegan.
2. Japan Airlines
Japan Airlines (JAL) merupakan maskapai yang didirikan pada 1 Agustus 1951 di Jepang. Per Maret 2021, JAL mengoperasikan 218 pesawat dengan 60 rute internasional dan 132 rute domestik di 368 bandara dalam 63 negara.
Berdasarkan data JAL Group, pendapatan hingga Maret 2022 meningkat 41,9% dari tahun ke tahun menjadi 682,7 miliar yen atau setara dengan US$5 miliar. Selain itu, JAL juga merencanakan untuk mengurangi emisi CO2 dengan penggantian pesawat hemat bahan bakar, inovasi dalam operasi penerbangan, dan penggunaan bahan bakar penerbangan alternatif untuk mengurangi total emisi CO2 menjadi hampir nol pada tahun 2050.
Pencapaian JAL diakui oleh APEX dan diberikan penghargaan World Class sebagai salah satu maskapai terbaik di dunia, terutama dalam aspek keramahan yang luar biasa serta layanan yang konsisten di setiap penerbangan.
3. KLM
KLM merupakan maskapai asal Belanda yang didirikan pada 7 Oktober 1919, menjadikannya maskapai tertua di dunia yang masih beroperasi dengan nama aslinya. KLM memiliki jaringan di 92 kota Eropa dan 70 destinasi antarbenua. Bersama SkyTeam Alliance, KLM menawarkan lebih banyak kemungkinan kepada penumpang, melayani 1.063 tujuan di 173 negara.
Melansir KLM Annual Report 2021, pendapatan keseluruhan meningkat menjadi EUR 6.065 juta pada tahun 2021. Selain itu, lebih dari 1.000 karyawan mendapatkan pekerjaan baru di KLM melalui mobilitas internal.
Pada 2020, KLM dianugerahi Diamond Award untuk Keselamatan Kesehatan oleh APEX. Kemudian pada 2022, KLM menerima penghargaan World Class dengan pujian dalam aspek kepemimpinan dalam keberlanjutan, pola pikir sirkular, dan efisiensi serta keterlibatan yang luar biasa di sektor pendek.
4. Qatar Airways
Qatar Airways adalah maskapai penerbangan nasional Negara Bagian Qatar dengan hampir 150 tujuan di Benua Amerika, Afrika, Asia-Pasifik, Eropa, Timur Tengah, dan Kaukasus melalui hub Doha, Bandara Internasional Hamad, yang dipilih oleh Skytrax sebagai Bandara Terbaik Dunia.
Dalam laporan tahunan, Qatar Airways telah mengangkut sekitar 18,5 juta penumpang dan melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 78% sebesar QR52,3 miliar (US$14,4 miliar) hingga akhir Maret 2022. Pada 2021-2022 Qatar Airways membuka sejumlah rute baru, termasuk Abidjan, Pantai Gading; Lusaka, Zambia; Harare, Zimbabwe; Almaty, Kazakhstan; Kano dan Port Harcourt, Nigeria.
5. Saudia
Saudi Arabian Airlines yang dikenal sebagai Saudia adalah maskapai penerbangan Arab Saudi yang berbasis di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah dengan hub sekunder di Bandara Internasional King Khalid di Riyadh dan Bandara Internasional King Fahd di Dammam.
Maskapai ini memiliki sekitar 144 pesawat yang beroperasi di 100 destinasi.
Selama kuartal pertama tahun 2022, Saudia mengangkut 5,1 juta penumpang dan lebih dari 40.000 penerbangan. Saudia juga mengumumkan beberapa tujuan baru termasuk Bangkok, Barcelona, Malaga, Marrakech, Moskow, Seoul, Entebbe, Amsterdam, Chicago, dan Mykonos.
6. Singapore Airlines
Singapore Airlines adalah maskapai penerbangan berbendera Singapura dengan hubnya terletak di Bandara Changi Singapura. Selama tahun 2021-2022, maskapai ini telah mengangkut 3.388.000 penumpang dengan 69 destinasi.
Per 31 Maret 2022, armada operasi Singapore Airlines terdiri dari 123 pesawat penumpang dan tujuh pesawat kargo. Pada 2021-2022, pendapatan Singapore Airlines tumbuh sebesar SGD$2.121 juta (+309,6%) tahun-ke-tahun menjadi SGD$2.806 juta.
Singapore Airlines juga memperkuat kemitraan terpisah dengan Garuda Indonesia dan Malaysia Airlines untuk menawarkan lebih banyak pilihan bagi pelanggan, serta meningkatkan konektivitas untuk mendorong pariwisata di Asia Tenggara.
7. Turkish Airlines
Turkish Airlines merupakan maskapai asal Turki dengan hub yang terletak di Bandara Istanbul. Maskapai ini memiliki 370 pesawat dengan 128 negara tujuan. Data dari Turkish Airlines Annual Report, pada 2021, jumlah penumpang Turkish Airlines meningkat 45,7% pada penerbangan domestik dan 74,5% pada penerbangan internasional. Hasilnya, pendapatan penumpang naik sebesar 69% YoY menjadi US$ 6,4 miliar. Sedangkan pendapatan kargo naik 48% menjadi US$ 4 miliar.
Pada tahun 2022, Turkish Airlines berencana untuk membuka tujuan penerbangan baru tergantung pada peluang dan kondisi pasar, serta memperluas pertumbuhan yang kuat di wilayah tersebut.