Moeldoko: Bagaimana Bisa Membangun Kalau Tidak Berutang?

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresiden memberikan paparan dalam acara CEO Talks mengenai \"Economic and Political Outlook 2020\" di Hotel Raffles, Jakarta (26/11/2019). Moeldoko menyatakan bahwa pemerintah harus berutang untuk membantu membiayai pembangunan demi mencapai visi Indonesia Maju Presiden Jokowi.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
26/11/2019, 14.50 WIB

Sebab untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi, dibutuhkan dana yang besar untuk berkuliah. “Kalau saya orangtua punya anak, kalau tidak bertanggung jawab, saya hanya sekolahkan sampai SMA,” kata Moeldoko yang mengakui kalau utang juga bisa menjadi ancaman.

(Baca: Pemerintah Terbitkan Surat Utang Syariah Rp 1.221 Triliun Sejak 2008)

Namun atas dasar itu, Moeldoko meminta masyarakat untuk tak anti terhadap langkah pemerintah berutang. Dia memastikan utang tersebut dipakai untuk agenda pembangunan Indonesia sesuai visi Jokowi.

Moeldoko juga meminta agar masyarakat dan para pelaku usaha bisa menjaga soliditas dengan pemerintah agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Terlebih, di situasi ekonomi dunia yang sedang tak stabil. 

“Kalau enggak (menjaga soliditas), nanti hanya saling menyalahkan dan mencari kambing hitam dan macam-macam. Padahal kambingnya putih semua,” kelakar Moeldoko.

(Baca: Utang Luar Negeri RI per September Bengkak 10,2% Jadi Rp 5.538 Triliun)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu