PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berencana melakukan pengeboran dua sumur eskplorasi di Blok Mahakam pada 2020. Pengeboran eksplorasi dilakukan untuk meningkatkan cadangan migas dan produksi Blok Mahakam.
General Manager PHM John Anis, menyebut pengeboran satu sumur akan dilakukan di Lapangan Tunu dan satu lagi di Lapangan Peciko. Pengeboran tidak dilakukan di open area agar minim resiko.
"Ini bukan di open area, namun masih di dalam Wilayah Kerja Mahakam. Resiko tidak sebesar open area," ujarnya kepada Katadata.co.id di Kantor Pusat Pertamina pada pekan lalu.
Namun upaya pengeboran eksplorasi Pertamina dinilai masih kurang untuk meningkatkan cadangan migas di blok tersebut. Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan semakin banyak pengeboran di Blok Mahakam akan semakin besar kemungkinan mendapatkan cadangan baru.
"Jika ada peluang lebih banyak pengeboran, akan lebih baik,"kata Komaidi ke Katadata pada Jumat (24/5).
(Baca: Pertamina Sebut Produksi Blok Mahakam Turun Akibat Kendala Pengeboran)
Selain jumlah pengeboran yang sedikit, Komaidi menilai upaya eksplorasi kurang pas untuk bisa meningkatkan produksi Blok Mahakam. Pertamina seharusnya lebih banyak melakukan pengeboran sumur pengembangan. "Lazimnya blok habis masa kontrak perlu dilakukan banyak pengembangan untuk memulihkan produksi," katanya.
Pertamina sudah mengebor 33 sumur dari target 118 sumur pada tahun ini. Adapun produksi minyak dan kondensat Blok Mahakam hingga April 2019 hanya sebesar 37.519 barel per hari (barrel oil per day/bopd) dengan lifting minyak sebesar 42.717 bpop dari target 50.400 bopd. Sedangkan lifting gas Blok Mahakam per akhir April 2019 hanya mencapai 667 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) dari target 1.100 mmscfd dari produksi gas Blok Mahakam tercatat sebesar 725 mmscfd.