Pertamina Akan Impor Elpiji dari Amerika

Arief Kamaludin|KATADATA
17/1/2017, 13.54 WIB

Dia mencontohkan, jika sebelumnya pengiriman elpiji dari Amerika berkisar 1,5 bulan, kini bisa ditempuh kurang dari sebulan ke wilayah Asia Pasifik. Karena waktu tempuhnya menjadi singkat, biaya angkutnya pun semakin rendah. Namun dia belum bisa memprediksi berapa volume gas elpiji yang akan diimpor dari negara tersebut. 

Pertamina juga berharap harga elpiji dari Amerika Serikat bisa lebih menarik. Menurutnya, harga elpiji di Amerika berdasarkan patokan harga Mons Belgium Price. Harganya berkorelasi dengan harga jual gas di negara tersebut yang selalu berubah. "Fluktuasi ini yang berdampak, suatu saat elpiji Amerika sangat murah dan berkompetisi dengan elpiji dari Timur Tengah," kata dia.

Direktur Pembinaan Hilir Kementerian ESDM Setyorini Tri Hutami menyebutkan konsumsi elpiji tahun 2016 sebesar 6,57 juta metrik ton, sedangkan impornya mencapai 4,5 juta metrik ton.  kenaikan konsumsi elpiji meningkat 13 persen setiap tahunnya. 

Sementara Wakil Direktur Pertamina Ahmad Bambang mengatakan tahun ini diperkirakan konsumsi elpiji mencapai 7 juta metrik ton, atau naik 700 persen dari konsumsi tahun 2007 yang saat itu baru mencapai 1 juta metrik ton saja. 

Di sisi lain, Saat ini Pertamina dan pemerintah tengah mempersiapkan penerapan subsidi elpiji tepat sasaran dalam waktu dekat. Tujuannya untuk menekan konsumsi elpiji bersubsidi bagi yang tidak berhak.

"Kami bersama-sama pemerintah terus sosialisasi elpiji 3 kg hanya untuk yang berhak. Itu hak orang miskin, makan hak orang miskin itu berarti dzalim," kata Ahmad.  (Baca: Subsidi Listrik dan Elpiji Akan Disatukan di Kartu Keluarga Sejahtera)

Halaman: