Kreditor Keberatan Pertamina Bekerjasama dengan Iran

Donang Wahyu|KATADATA
Pertamina --------------------------- Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Safrezi Fitra
21/10/2015, 12.18 WIB

"Embargo tidak memungkinkan (proses investasi) untuk bisa cepat. Harus menunggu lah," kata dia. Saat ini PBB, Amerika Serikat, dan Uni Eropa memang telah berencana untuk mencabut sanksi embargo atas Iran. Proses ini kemungkinan akan segera selesai, tinggal masalah administrasi yang harus dirampungkan oleh Iran.

Sembari Iran menyelesaikan masalah politiknya, Indonesia ingin menegaskan bahwa serius bekerja sama dengan Iran. Pekan lalu, untuk ketiga kalinya Sudirman menemui Menteri Energi dan Minyak Iran untuk untuk membicarakan kerjasama dan investasinya di Indonesia. Iran berpeluang membangun kilang dan memasok kebutuhan minyak dalam negeri.

Saat ini, kata Sudirman, Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM bersama Pertamina dan perusahaan migas nasional Iran sedang membahas dan memperjelas apa saja yang dibutuhkan Pertamina. Pihak Iran juga sedang merinci apa saja yang bisa mereka pasok ke Indonesia.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I.G.N. Wiratmaja Puja mengatakan Iran rencananya akan memasok kebutuhan minyak Indonesia hingga 30 tahun. Pemerintah menginginkan agar Pertamina kerjasama dengan perusahaan Iran di sektor hulu. Harapan terbesarnya, Indonesia bisa masuk menggarap ladang minyak Iran.

"Tapi dia (Iran) minta kerjasamanya antar pemerintah. Karena kalau government to government payungnya kuat. Tapi tunggu embargo dicabut, Menteri Luar Negeri Iran yakin bulan depan dicabut," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait