Pacu Daya Saing, Kemenkop Akan Membuat Merek Dagang Bersama untuk UMKM

ANTARA FOTO/Maulana Surya
Ilustrasi, produk UMKM. Kementerian Koperasi dan UKM mendorong pembentukan merek bersama untuk produk UMKM agar tidak kalah dengan produk merek-merek besar.
11/8/2020, 20.08 WIB

Victoria menjelaskan upaya lainnya yang dilakukan Kemenkop UKM untuk mempercepat UMKM naik kelas yakni dengan adanya bantuan modal dan edukasi. Bantuan ini akan diberikan disesuaikan dengan kebutuhannya.

Dari sisi usaha mikro dan kecil akses permodalan akan diberikan perluasan, sementara usaha menengah dan besar akan dibantu untuk mendapatkan permodalan dalam bentuk investasi. Untuk pelatihan, jenis usaha yang mendapatkan akan dibedakan berdasarkan kebutuhannya.

Dalam kesempatan yang sama, Founder dan Chief Executive Officer (CEO) PT Amartha Mikro Fintek Andi Taufan Garuda Putra mengatakan, hingga sekarang terjadi perbedaan yang signifikan antara UMKM di desa dan kota. Perbedaan tersebut di antaranya sulitnya mendapatkan akses permodalan, mininnya edukasi dan perbedaan pasar.

Sebagian besar institusi perbankan atau lembaga keuangan tak mampu menjangkau pelaku usaha di desa baik dari segi permodalan maupun pelatihan. Oleh karena itu, pemerintah harus meningkatkan kerja sama dengan swasta agar dapat segera terjadi pemerataan ekonomi.

"Kami mempunyai jaringan di seluruh Indonesia dan sekarang sudah melayani lebih dari 500.000 perempuan pelaku usaha mikro untuk bisa mendapatkan akses modal," kata Andi.

Tak hanya itu, ia mengatakan selama 10 tahun mendampingi UMKM di pedesaan mayoritas masyarakat bekerja pada sektor informal. Sehingga mereka tak memiliki jaminan yang kuat mendapatkan modal dari lembaga keuangan.

"Itu menjadi tantangan kami untuk memberikan akses permodalan bagi masyarakat desa," ujarnya.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik tahun 2018 jumlah UMKM tercatat sebanyak 64,2 juta unit. Kontribusi dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 60,3%.  Selain itu, UMKM menyerap 97% dari total tenaga kerja dan 99% dari total lapangan kerja.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto